Top Ads

RPP SD dalam bentuk Ms.Word
silahkan download :

1. Pkn (Pendidikan Kewarganegaraan) - RPP Silabus PKN SD 1.zip
- RPP Silabus PKN SD 2.zip
- RPP Silabus PKN SD 3.zip
- RPP Silabus PKN SD 4.zip
- RPP Silabus PKN SD 5.zip
- RPP Silabus PKN SD 6.zip
2. Bahasa Indonesia
Silabus
- Silabus B.I Kelas 1.zip
- Silabus B.I Kelas 2.zip
- Silabus B.I Kelas 3.zip
- Silabus B.I Kelas 4.zip
- Silabus B.I Kelas 5.zip
- Silabus B.I Kelas 6.zip
RPP
- RPP B.Indonesia 1.zip
- RPP B.Indonesia 2.zip
- RPP B.Indonesia 3 .zip
- RPP B.Indonesia 4.zip
- RPP B.Indonesia 5.zip
- RPP B.Indonesia 6.zip
3.  Silabus RPP SAINS / IPA
RPP
- RPP SAINS 1.zip
- RPP SAINS 2.zip
- RPP SAINS 3.zip
- RPP SAINS 4.zip
- RPP SAINS 5.zip
- RPP SAINS 6.zip
Silabus
- Silabus SAINS 1.zip
- Silabus SAINS 2.zip
- Silabus SAINS 3.zip
- Silabus SAINS 4.zip
- Silabus SAINS 5.zip
- Silabus SAINS 6.zip
4. Silabus RPP IPS (Ilmu Pengetahuah Sosial) Silabus
- Silabus IPS 1,2,3.zip
- Silabus IPS 4.zip
- Silabus IPS 5.zip
- Silabus IPS 6.zip


RPP
- RPP IPS 1,2,3.zip
- RPP IPS 4.rar
- RPP IPS 5.rar
- RPP IPS 6.zip

5. Silabus RPP Bahasa Inggris
Silabus
- Silabus B.Inggris Kelas 1.zip
- Silabus B.Inggris Kelas 2.zip
- Silabus B.Inggris Kelas 3.zip
- Silabus B.Inggris Kelas 4.zip
- Silabus B.Inggris Kelas 5.zip
- Silabus B.Inggris Kelas 6.zip
RPP
- RPP B.Inggris Kelas 1.zip
- RPP B.Inggris Kelas 2.zip
- RPP B.Inggris Kelas 3.zip
- RPP B.Inggris Kelas 4.zip
- RPP B.Inggris Kelas 5.zip
- RPP B.Inggris Kelas 6.zip
6. Silabus RPP Penjaskes
Silabus
- Silabus Penjas Kelas 1.zip
- Silabus Penjas Kelas 2.zip
- Silabus Penjas Kelas 3.zip
- Silabus Penjas Kelas 4.zip
- Silabus Penjas Kelas 5.zip
- Silabus Penjas Kelas 6.zip
RPP
- RPP Penjas Kelas 1.zip
- RPP Penjas Kelas 2.zip
- RPP Penjas Kelas 3.zip
- RPP Penjas Kelas 4.zip
- RPP Penjas Kelas 5.zip
- RPP Penjas Kelas 6.zip
Tematik
- Tematik 1B.zip
- Tematik 2B.zip
- Tematik 3A.zip
- Tematik 3B.zip
- Tematik1A.zip
- Tematik2A.zip

  Klik RPP Agama MI
7. Silabus RPP SBK RPP
- RPP SBK KELAS 3.zip
- RPP SBK KELAS 4.zip
- RPP SBK KELAS 5.zip
- RPP SBK KELAS 6.zip
Silabus
- SILABUS SBK KELAS 1.zip
- SILABUS SBK KELAS 2.zip
- SILABUS SBK KELAS 3.zip
- SILABUS SBK KELAS 4.zip
- SILABUS SBK KELAS 5.zip
- SILABUS SBK KELAS 6.zip
8. Silabus RPP Bahasa Jawa RPP
- RPP Bahasa Jawa Kelas 1.zip
- RPP Bahasa Jawa Kelas 2.zip
- RPP Bahasa Jawa Kelas 3.zip
- RPP Bahasa Jawa Kelas 4.zip
- RPP Bahasa Jawa Kelas 5.zip
- RPP Bahasa Jawa Kelas 6.zip
Silabus
- Silabus Bahasa Jawa Kelas 1.zip
- Silabus Bahasa Jawa Kelas 2.zip
- Silabus Bahasa Jawa Kelas 3.zip
- Silabus Bahasa Jawa Kelas 4.zip
- Silabus Bahasa Jawa Kelas 5.zip
- Silabus Bahasa Jawa Kelas 6.zip

Makalah Pendidikan

Daftar narasumber beserta makalahnya:
Courtland Lee - Multicultural Counseling. ppt
Adi Atmoko
-Konseling Religius
Aip Badrujaman
-Penerapan Model Evaluasi CIPP
Anwar Kasim
-Pembelajaran Kompetensi Konseling Karir Mikro
Anwar Sutoyo
Model of Islamic Guidance and Counseling
Bambang Hidup M
-Spiritual-Emotional Freedom Technique (SEFT)
Budi Purwoko
Pengembangan Paket Bimbingan Kecakapan Menyelesaikan Konflik Interpersonal Secara Konstruktif Bagi Siswa SMA
Cucu Maesaroh –
Pendekatan Konseling Spiritual Untuk Mengembangkan Hikmah Ibadah Bagi Pemulihan Pecandu Napza
Darmiany-
Penerapan Belajar Eksperiensial Efektif Mengembangkan Self-Regulated Learning Mahasiswa
Eko Susanto
-Pengolahan Sosiometri dengan Aplikasi Komputer
Erhamwilda-
Model Hipotetik Peer Counseling
Gantina
-Pembelajaran Konseling Dengan Program Comic Life Teaching Counseling Through Comic Life Software
Hartono
-Bimbingan Karir Berbasis Komputer
Ifdil-
Pelayan E Konseling
Kartika-
Pengembangan Kompetensi Konselor Sekolah Menengah Atas Menurut Standar Kompetensi Konselor Indonesia
Kusbandiami
-Tingkat Intensi Agresi Pada Siswa Pria Di Sekolah
Latipun
-Pengembangan Model Konseling Berfokus Resolusi Konflik Antar Teman Sebaya di Kalangan Remaja
Lutfi Fauzan
-Aplikasi Teknik Assertive Training Untuk Mengatasi Ketakberdayaan Diri
M. Ramli-1-
Pengembangan Model Pelayanan Bimbingan Peningkatan Kecerdasan Emosional Siswa Sekolah Menengah Atas dengan Pendekatan Pembelajaran Terstruktur
M. Ramli-2-
Workshop Pengembangan Keterampilan Konseling Realitas
M. Surya –
Inovasi Bimbingan dan Konselingmenjawab Tangangan Global
Marthen Palli-
Profesionalisasi Sumber Daya Manusia Bimbingan dan Konseling
Mhs PPs UM-
Panduan Mengevaluasi Program Bimbingan dan Konseling Perkembangan Secara Komprehensif
Muhammad Nur Wangid
-Konselor Menjawab Dinamika Zaman
Muhari
-Panduan Mengevaluasi Program Bimbingan dan Konseling Perkembangan Secara Komprehensif
Muhari-
Sertifikasi Guru 2009
Najlatun-
Hubungan antara rasa keberhasilan bidang akademik (academic self-efficacy) dengan prestasi belajar mahasiswa..doc
Nur hidayah-
Pengembangan Model Konseling Kolaboratif Berbasis ICT
Prayitno-
Profesionalisasi SDM Konseling
See Ching Mey-
Counseling Innovation
Soliabimanyu-
Praksis Bimbingan dan Konseling dalam Berbagai Setting
Syamsu Yusuf-
Kode Etik Profesi Konselor Indonesia
Wahid Suharmawan-
Terapi Konseling dengan Hipnotis
Yarmis Syukur
-Penyipan Siswa Menghadapi Ujian Nasional
DOWNLOAD YANG LAIN PENUNJANG PENDIDIKAN

  • Alat Peraga Mengajar
  1. AlatPeragaMatematika
  2. ALJABAR
  3. AEM
  4. KLINOMETER
  5. Kurvameter
  6. PeluangPusingan1
  7. PERMAINAN%20KARTU
  8. PeTek-Bintang5
  9. PeTek-s4-3×3
  10. TanakaEdit
  • Refleksi Otak
  1. Korupsi itu….
  2. Permainan Warna
  3. Baca warna
  4. beda warna
  5. Cari Kuda
  6. Cari Wajah
  7. Garis Sejajar
  8. Hitung Titik
  9. Kubus Segitiga
  10. Lingkaran Berputar
  11. Naik tangga terus
  12. Orang Berjalan
  13. Orang Tua atau Ibu Muda
  14. Pandang Titik
  15. Pohon Pemimpin
  16. Tes Mata
  • Tutorial MS Word
  1. Mengetik 10 Jari
  2. Belajar Word
  3. Membuat Daftar Isi MS Word
  4. Menulis huruf Arab pada Windows XP
  5. paduan mempresentasikan karya ilmiah
  6. U_MenulisArabdiKomputer
  7. Belajar Access
  • Tutorial MS Excel
  1. Belajar Excel
  2. Microsoft Excel Shortcut Keys
  3. Microsoft Excel
  4. latihan Excel
  5. Formula Excel Mengubah Angka Ke Huruf
  6. Budi-Rekap data excel
  7. Excel (Gabungan 3 Hal 1 – 20)
  8. Daftar Isi Excel 2 Gabungan
  9. Excel 14(Gabungan Hal 20 – 38)
  10. Excel 1B (Gabungan Hal 40-50)
  11. Excel 1A(Gabungan hal 32)
  12. Excel 1(Gabungan Hal 1 – 19)
  13. Daftar Isi Excel 1 Gabungan
  • Tutorial Photoshop
  1. Hakim Photoshop
  2. edit adobe potoshop
  3. Menguasai Adobe photoshop 7.0 bag 1
  4. Menguasai Adobe photoshop 7.0 bag 2
  5. shortcut-keyboard-untuk-photoshop
  6. Cepat Mahir photoshop 8.0
  7. Cepat Mahir photoshop 7.0
  • Tutorial Corell

  • Belajar Corell-01

  • Belajar Corell-02

  • Belajar Corell-03

  • Donload RPP

    Saya beraharap halaman ini berguna bagi rekan-rekan Guru, yang memerlukan RPP atau hal yang lainnya, sekarang adanya baru itu yang bisa diunduh/download :
    SMA
    1. RPP Kimia kelas X , kelas XI, kelas XII
    2. RPP Matematika Kelas X, Kelas XI, Kelas XII
    3. Ekonomi, kelas X, Kelas XI, Kelas, XII
    4. Bahasa Inggris, Kelas X, Kelas XI, Kelas XII
    5. Pend Agama Islam, Kelas X, Kelas XI, Kelas XII
    SMP
    1. RPP IPA kelas VII, kelas VII, kelas IX
    SD
    1. RPP sains(IPA) kelas IV, kelas V
    KTSP
    1. Buku KTSP SD, buku KTSP SMP, buku KTSP SMA
    2. Model kurikulum : IPS terpadu, IPA terpadu, muatan Lokal, Pend Kecakapan hidup, pengembangan diri, tematik, penilaian kelas

    ADMINISTRASI GUGUSDEPAN, KEPRAMUKAAN

    Sesuai dengan Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor : 941 Tahun 1995 tentang Petunjuk Pelaksanaan Administrasi Satuan Pramuka, bahwa Administrasi satuan Pramuka meliputi :
    1. Permintaan pendaftaran  anggota untuk peserta didik
    2. Daftar Induk Anggota Gerakan Pramuka Gugus Depan
    3. Administrasi Keuangan Gugus Depan
    4. Daftar Inventaris Gugus Depan
    5. Buku Tamu Gugus Depan
    6. Laporan Semester Data dan Kegiatan Gugus Depan
    7. Catatan Peristiwa-peristiwa penting ( Log Book )
    8. Program Kerja Tahunan Gugus Depan
    9. Catatan Pribadi Anggota Gerakan Pramuka
    10. Program Kerja 4 Bulan Perindukan Siaga
    11. Program Kerja 4 Bulan Pasukan Penggalang
    12. Program Kerja Ambalan Penegak
    13. Program Kerja Racana Pandega
    14. Program Latihan Minguan
    diperoleh dari hasil kursus Pembina Gugusdepan se-Kalimantan Tengah wilayah DAS Barito yang diikuti kwarcab Barito Timur, kwarcab Barito Selatan, kwarcab Barito Utara, kwarcab Murung Raya bertempat  di Tamiang Layang, 28-31 Mei 2010. Bagi rekan-rekan Pembina yang memerlukan formatnya, dapat diunduh dengan cara klik judul administrasi di atas, dengan format file ms word 2007

    Sumber : http://draft.blogger.com

    Pendidikan Budaya Karakter Bangsa

    implementasi Nilai PBKB(Pendidikan Budaya Karakter Bangsa) dan Nilai kewirausahan dalam Silbus dan RPP bahasa Indonesia dengan narasumber Ibu Dra. Tuti Sumiyati, MM dari P4TK menghasilkan Silabus Berkarakter. Silakan klik di bawah ini !!!


    SILABUS BERKARAKTER X
    SILABUS BERKARAKTER XI
    SILABUS BERKARAKTER XII

    Instrumen Sekolah

    Model

    Peraturan Pemerintah dalam pendidikan

    Materi Pembelajaran

    Kurikulum

    Mata Pelajaran Agama Islam :
    Mata Pelajaran Agama Kristen :
    Mata Pelajaran Agama Katolik :
    Mata Pelajaran Agama Hindu :
    Mata Pelajaran PPKn :
    Mata Pelajaran Bahasa Indonesia :
    Mata Pelajaran Bahasa Inggris
    Mata Pelajaran Matematika :
    Mata Pelajaran IPA :
    Mata Pelajaran IPS :
    Mata Pelajaran Seni Budaya :
    Mata Pelajaran Penjas :
    Mata Pelajaran TIK :

    RPP



    Pengembangan kurikulum sebaiknya dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan. Perbaikannya perlu terus menerus dilakukan dengan memperhatikan hasil evaluasi penerapannya. Evaluasi dilakukan dengan menimbang hasil supervisi atau hasil penelitian tindakan kelas. Yang tidak kalah penting adalah mempertimbangkan tingkat keberhasilan siswa menguasai kompetensi yang diharapkan. Dalam era yang serba kompetitif ini, perbaikan kurikulum untuk lebih meningkatkan mutu lulusan merupakan kebutuhan utama dalam meningkatkan citra sekolah.

    Dengan demikian, faktor kesetaraan mutu  kurikulum atau materi pelajaran dengan sekolah di negara OECD atau negara maju lainnya merupakan titik kritis yang perlu diperhatikan secara sungguh-sungguh.

    Sebagai bahan perbaikan kurikulum secara berkelanjutan,  GP membantu pendidik menyediakan sejumlah  Silabus dan RPP. Materi yang kami sajikan  dapat menjadi dasar untuk mengembangkan  kurikulum yang paling sesuai dengan target mutu  tiap satuan pendidikan.  GP  mengharapkan dengan adanya dasar untuk berpijak ini, kita dapat bersama-sama menyempurnakan secara kolaboratif.
    Persaingan dalam memberikan pelayanan belajar di sekolah menengah pada saat ini makin menguat. Sekolah-sekolah yang menegaskan diri sebagai sekolah unggul diuji kepavoritannya. Perbaikan mutu dibebankan pada  guru-gurunya untuk memberikan pelayanan belajar dengan menggunakan seluruh potensi siswa agar dapat berkembang secara optimal. Pengaturan waktu belajar, materi belajar, strategi belajar, beban belajar, dan pengembangan motivasi belajar  menjadi wilayah yang serba kritis.  Bidang-bidang itu, memerlukan  sentuhan pemikiran  guru-guru yang inovatif, kreatif, dan berdedikasi. Perbaikan standar perencanaan kurikulum dan penerapannya memerlukan tingkat penjaminan yang semakin kuat.

    Dalam rangka perbaikan mutu pembelajaran pada saat ini guru-guru SMA penyelenggara program rintisan SMA bertaraf internasional sedang berkolaborasi  meningkatkan dedekasinya melalui perbaikan kurikulum agar lebih inovatif memfasilitasi siswa belajar.

    Hasil memantau kinerja sekolah menunjukkan bahwa seluruh pemangku kepentingan di sekolah memiliki cita-cita yang tinggi, namun belum banyak sekolah yang mengekspresikan cita-citanya dalam target yang tinggi, terukur, dan terdokumenkan secara formal.

    Oleh karena itu, guru-guru perlu mendefinisikan kembali kesanggupannya untuk mewujudkan target mutu lulusan yang sesuai dengan kapasitas dan kapabelitas masing-masing yang diletakkan dalam  konteks persaingan mutu.

    Untuk itu,  tiap kelompok guru mata pelajaran didorong untuk lebih ketat lagi mengukur sumber daya yang dimilikinya dan menyepakati target mutu pada tiap mata pelajaran. Perlu pemikiran ulang pada musyawarah guru mata pelajaran di sekolah untuk mengukur kesanggupan dalam mewujudkan prestasi terbaik siswa yang dapat mereka raih.

    Cita-cita semacam itu idealnya menjadi sebuah komitmen formal yang dituangkan dalam Dokumen KTSP sekolah  yang dijabarkan dalam target mutu per mata pelajaran dan selanjutnya dijabarkan dalam indikator pembelajaran pada tiap standar kompetensi.

    Tingkat kesulitan belajar dapat guru rumuskan secara profesional untuk mengembangkan kompetensi siswa yang berdaya saing dan  memiliki kesiapan yang terfasilitasi untuk menghadapi seleksi masuk perguruan tinggi, menghadapi kompetisi, dan berkolaborasi dalam kegiatan belajar dalam komunitas siswa secara nasional maupun internasional yang lebih kompetitif.

    Mengarah pada pencapaian itu, maka seluruh pemangku kepentingan sekolah perlu memfalisitas guru mengembangkan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan itu. Menyempurnakan Dokumen Satu, Silabus, RPP, dan dokumen penilaian.

    Kegiatan itu idealnya ditindaklanjuti dengan peningkatan daya kolaborasi pendidik secara nasional untuk menyempurnakan dan meningkatkan standar proses yang diintegrasikan dengan standar penjaminan mutu untuk memastikan bahwa pembaharuan sistem pembelajaran dapat berjalan seperti yang diharapkan bangsa ini.

    Untuk mendukung proses penyempurnaan KTSP pada kali ini melampirkan:

    Fungsi Kepala Sekolah Sebagai Manajer Tatausaha

    Dalam pelaksanaan tugasnya, seorang Kepala Sekolah dituntut untuk memiliki beragam kompetensi.  Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah menetapkan bahwa ada lima dimensi kompetensi yaitu: Kepribadian, Manajerial, Kewirausahaan, Supervisi dan Sosial.
    Pada kesempatan ini kami mengupas kompetensi manajerial kepala sekolah dalam sistem pengelolaan tata usaha sekolah secara singkat.
    Tata usaha sekolah adalah bagian dari unit pelaksana teknis penyelenggaraan sistem administrasi dan informasi pendidikan di sekolah. Informasi yang tata usaha sekolah kelola penting sebagai basis pelayanan dan bahan pengambilan keputusan sekolah. Semakin lengkap dan akurat data terhimpun maka pemberian pelayanan makin mudah dan pengembilan keputusan makin tepat.
    Untuk mewujudkan sistem informasi dan administrasi yang tangguh kepala sekolah  perlu mengembangkan  program,  mengarahkan pelaksanaan program, dan mengedalikan  tata usaha sekolah agar mampu memberikan pelayanan administratif secara prima. Di samping itu, secara tradisional kepala sekolah bekerja sama dan mengarahkan tata usaha dalam meningkatkan pelayanan 7 K yaitu Kebersihan, Kesehatan, Keamanan, Ketertiban, Keindahan, Kekeluargaan, dan Kerindangan.
    Berikut adalah kompetensi yang perlu dikembangkan oleh kepala sekolah beserta indikator ketercapaian hasilnya.
    No Kompetensi Indikator ketercapaian hasil (Dokumen) Contoh Produk
    1 Merencanakan program kerja tata usaha sekolah Program Rencana Kerja Tata Usaha Sekolah Program Tahunan Tata Usaha
    2 Mengorganisasikan tata usaha sekolah Struktur organisasi Tata Usaha Sekolah Organigram sekolah
    3 Mengelola administrasi standar isi File dokumen administrasi standar isi Dokumen Kurikulum
    4 Mengelola administrasi standar proses File dokumen administrasi penunjang penyelenggaraan pembelajaran Dokumen Administrasi Pembelajaran
    5 Mengelola admnistrasi  pendidik dan tenaga kependidikan File dokumen admnistrasi  pendidik dan tenaga kependidikan Dokumen Data Kepegawaian
    6 Mengelola administrasi sarana dan prasarana File dokumen administrasi sarana dan prasarana. Dokumen Impentaris
    7 Mengelola administrasi pembiayaan. File dokumen administrasi  pembiayaa Dokumen administrasi keuangan
    8 Meningkatkan kemampuan profesi  tata usaha sekolah Pembinaan tata usaha sekolah dokumen penyelenggaraan pembinaan tata usaha
    Program Rencana Kerja Tata Usaha Sekolah
    Kepala sekolah mengembangkan menyusun program kerja tata usaha secara  sistematis, terarah, jelas, realitistis, agar dapat petugas ketatausaha laksanakan  agar pelayanan  pendidikan yang guru berikan kepada siswa dan pelayanan sekolah kepada masyarakat berjalan seoptimal mungkin.
    Program peningkatan mutu pengembangan sistem informasi, pelayanan administrasi, pelayanan dukungan penyelenggaraan pembelajaran, pelayanan dukungan pengembangan mutu lingkungan sekolah dalam rangka membangun suasana sekolah sebagai tempat belajar, dan pelayanan administrasi kepada publik perlu dikembangkan oleh tim pengembang tata usaha sekolah dengan target mutu yang jelas, indikator mutu yang jelas, dan kriteria keberhasilan yang terukur.
    Yang penting pula dalam penyusunan program adalah sekolah memiliki standar prosedur peningkatan mutu sistem administrasi yang pentahapan prosesnya disepakati dan didokumentasikan. Pencapaian targetnya diukur dengan alat evaluasi yang sederhana, namun dapat merekam perkembangan proses dan hasil pekerjaan secara akurat.  Instrumen yang sekolah miliki selanjutnya dapat kepala sekolah gunakan untuk melakukan supervisi dalam rangka memetakan mutu proses dan program tata usaha sekolah.
    Struktur organisasi Tata Usaha Sekolah

    Pengorganisasian merupakan penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumberdaya yang dimilikinya, dan lingkungan yang melingkupinya. Sekolah sebagai UPT wajib dikelola kepala sekolah dengan sebaik–baiknya agar sumber daya yang ada dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan sekolah yang telah ditetapkan.
    Struktur organisasi SMA sesuai dengan SK mendiknas Nomor 053/U/2001 Tanggal 19 April 2001 adalah sebagai berikut. Struktur organisasi SMA terdiri dari :
    1. Kepala sekolah
    2. Wakil kepala sekolah
    3. Urusan tata usaha sekolah
    4. Unit laboratorium
    5. Unit perpustakaan
    6. Dewan guru
    Pada struktur organisasi tersebut perlu ada pembagian tugas, rincian tugas dan pendelegasian wewenang.
    Administrasi Kurikulum Dalam Menerapkan Standar Isi
    Penerapan standar isi adalah ruang lingkup penerapan kurikulum dan pengembangan kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan pendidikan tertentu (PPRI No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 1 ayat 5). Standar isi yang memuat administrasi struktur kurikulum, beban belajar, kurikulum SMA/MA/SMK/MAK, dan kalender akademik.
    Administrasi Peningkatan Mutu Proses
    Penerapan standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan unuk mencapai standar kompetensi lulusan (PPRI No. 19 Tahun 2005 tentang Standan Nasional Pendidikan, Pasal 1, ayat 6). Administrasi standar proses memuat administrasi:
    1. perencanaan proses pembelajaran
    2. pelaksanaan proses pembelajaran
    3. penilaian hasil pembelajaran
    4. pengawasan proses pembelajaran
    Administrasi Pendidik Dan Tenaga Kependidikan
    Penerapan standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria pendidikan prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan yang meliputi kualifikasi akademik dan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan.
    Standar pendidik dan tenaga kependidikan meliputi kualifikasi dan kompetensi. Seseorang yang telah memiliki kompetensi ditandai lulus sertifikasi. Administrasi standar pendidik dan tenaga kependidikan sekolah akan lebih cepat, tepat, dan mudah dikerjakan apabila menggunakan program komputer, meskipun dengan program yang sangat sederhana.
    Administrasi Sarana Dan Prasarana
    Penerapan standar sarana dan prasarana adalah peningkatan mutu standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan criteria minimal tentang ruang belajar, tempat berolah raga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi dan komunikasi.
    Administrasi Keungan
    Penerapan standar pembiayaan adalah standar yang mengatur sistem anggaran, pengalokasian anggaran, dan mempertanggung jawabkan biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun. Pembiayaan pendidikan terdiri atas: (1) Biaya investasi, (2) Biaya operasi, dan (3) Biaya personal . Administrasi standar pembiayaan akan lebih cepat, tepat, dan mudah dikerjakan apabila menggunakan program komputer, meskipun dengan program yang sangat sederhana.
    Pembinaan TAS
    Dalam mengembangakna sistem pelayanan tata usaha sekolah , kepala sekolah menerapkan konsep pembinaan sumber daya manusia yang antara lain meliputi:
    • Mendefinisikan dan mendeskripsikan tugas tenaga tata usaha (sekarang tenaga administrasi sekolah) dan ruang lingkup TAS.
    • Menetapkan pembatasan tugas pokok dan fungsi, wewenang, tanggung jawab, hak dan kewajiban TAS
    • Meningkatkan kualifikasi TAS
    • Meningkatkan kompetensi TAS
    • Melakukan rekrutmen dan seleksi TAS
    • Melaksanakan pembinaan karir
    • Mengembangkan sistem penilaian kinerja
    • Memberikan penghargaan dan perlindungan
    • Memberikan pelayanan menghentikan tenaga dan memberikan pelayanan pensiun
    Semoga gambaran singkat ini bermanfaat dalam rangka meningkatkan kinerja tata usaha sekolah dalam membangun sistem informasi sekolah, membangun pelayanan belajar, dan sistem pelayanan publik yang optimal.

    Peningkatan Mutu Sekolah

    Materi yang terkandung pada judul di atas berkaitan dengan tiga masalah utama yang harus sekolah pecahkan:
    • Apakah mutu sekolah?
    • Bagaimana meningkatkannya?
    • Bagaimana sekolah melakukan perbaikan  mutu?
    Tujuan pelatihan yaitu agar peserta dapat
    • Menggunakan visi sebagai inti penggerak organisasi.
    • Meningkatkan pemahamannya mengenai mutu sekolah.
    • Mendefinisikan mutu lulusan sesuai dengan target sekolah.
    • Menerapkan pendekatan output dalam menerapkan SNP.
    • Menerapkan pendekatan proses dalam penjaminan mutu pembelajaran.
    • Melakukan perbaikan mutu berkelanjutan atas dasar evaluasi kinerja.
    Mutu adalah derajat kebaikan, kehandalan, keunggulan, kepuasan yang tercapai melalui usaha peningkatan. Mutu itu relatif, namun pada mutu memiliki kriteria yang terukur sehingga dalam sistem peningkatan mutu terkandung dua kata kunci yaitu kriteria dan pengukuran.
    Peningkatan mutu merupakan serangkaian usaha meningkatkan derajat kebaikan, kehandalan, kecepatan sehingga derajatnya meningkat.  Dalam usaha peningkatan terkandung tahap-tahap kegiatan yang meliputi :
    • Mendefinisikan mutu.
    • Menetapkan kriteria yang terukur.
    • Menerapkan kriteria atau melaksanakan kegiatan
    • Menyusun instrumen pengukuran.
    • Melakukan pengukuran
    • Mengolah data hasil pengukuran.
    • Menggunakan hasil pengukuran sebagai dasar perbaikan mutu.
    Sekolah yang bermutu memiliki tujuan yang jelas. Kejelasan ditandai dengan adanya indikator mutu dan kriteria kinerja yang ditetapkan. Contoh indikator kinerja sekolah, menghasilkan mutu lulusan yang berahlaq, lulus ujian nasional, lulus perguruan tinggi, meraih prestasi bertaraf internasional, mampu berkomunikasi dalam taraf internasional. Untuk mencapai itu, maka sekolah menetapkan kriteria mutu belajar siswa.
    Apakah mutu sekolah?
    Mutu sekolah berkaitan dengan derajat kebaikan, kehadalan, keunggulan sehingga menjadi kepuasan seluruh pemangku kepentingan akibat dari meningkatnya mutu lulusan. Oleh karena itu seluruh usaha sekolah pada prinsipnya diarahkan untuk mewujudkan mutu lulusan sekolah sesuai kriteria.
    Mutu yang baik jika memiliki keunggulan pada indikator tertentu dibandingkan dengan produk lain yang sejenis. Poros mutu sekolah ada pada mutu lulusan. Karena itu, sekolah yang bermutu berarti yang dapat menghasilkan mutu lulusan yang lebih unggul daripada lulusan dari sekolah lain yang sejenis.
    Mutu lulusan yang bermutu datang dari proses yang bermutu pula yang didukung dengan sumber daya input yang terjaga mutunya.



    Mengukur dan Memetakan Mutu
    Ukuran mutu itu relatif. Mutu dapat dipetakan secara komparatif dengan  menggunakan pembanding atau benchmarking. Sekolah dapat  membandingkan mutu secara internal dan eksternal. Benchmarking internal berarti membandingkan mutu lulusan antar tahun pada satu sekolah.
    Bencmarking eksternal adalah membandingkan mutu yang dihasilkan dengan yang dihasilkan lembaga lain yang sejenis. Dalam menerapkan model ini sekolah harus menetapkan indikator yang spesifik pada komponen input, proses, dan output.
    Di samping pemetaan mutu secara komparatif atau kompetitif sekolah  menentukan mutu dengan menggunakan patokan atau standar.  Dengan adanya standar sekolah lebih mudah menentukan derajat  mutunya sehingga bisa memetakan mutu pada posisi kurang, memenuhi kecukupan minimal atau melebihi standar.
    Keterkaitan antara komponen sistem dalam penerapan standar dapat dilihat pada gambar pengelompokan komponen standar nasional pendidikan yang meliputi input, proses, dan output.
    Komponen input terdiri atas (1) materi pelajaran atau kurikulum, (2) pendidik dan tenaga kependidikan, (3) sarana dan prasarana, dan (4) biaya. Konponen proses meliput (5) pembelajaran, (6) penilaian dan (7) pengelolaan. Komponen output yaitu (8) standar kompetensi lulusan.
    Strategi Peningkatan Mutu
    Pada pelatihan ini para peserta akan mencoba mendalami  lima strategi utama yang menjadi bahan pelatihan.  Ada pun kelima strategi itu meliputi (1) Visi dan Misi sebagai Poros Pembaharuan (2) Meningkatkan Pengetahuan dan Keterampilan Terbaik (3) Meningkatkan Mutu Berbasis SKL (4) Meningkatkan Penjaminan Mutu Proses  (5) Peningkatan Mutu Berbasis Data
    Pertama, Visi dan Misi sebagai Poros Pembaharuan
    Menggunakan visi dan misi sebagai poros pembaharuan. Peningkatan mutu dijabarkan dari visi dan misi ke dalam aksi sehari-hari. Dalam penerapan strategi ini sekolah perlu menjabarkan visi dan misi ke dalam berbagai indikator keberhasilan.
    Keberhasilannya sangat ditentukan oleh keterampilan tiap individu dan kelompok untuk menjabarkan dan merealisasikan dalam opersional pelaksanaan pada tanggung jawab masing-masing.
    Untuk memastikan bahwa seluruh pergerakan mengarah pada peingkatan mutu yang diharapkan diperlukan penguasaan seluruh warga untuk menjadikan visi dan misi sebagai kompas. Meningkatkan apresiasi warga terhadap visi sebagai kompas internal, meningkatkan keterampilan terbaik untuk mengubah visi menjadi aksi.
    Latihan Satu  :
    • Apakah visi sekolah sudah mengandung nilai-nilai keunggulan bertaraf internasional?
    • Apakah visi itu sudah Saudara jabarkan dalam indikator keberhasilan?
    • Taget kinerja seperti apa yang sebaiknya Saudara tetapkan dalam mata pelajaran yang Saudara ampu?
    • Apakah kinerja Saudara sudah sesuai dengan target visi misi?
    Kedua, Peningkatan pengetahuan dan Keterampilan Terbaik
    Keberhasilan sekolah dalam meningkatkan kapasitas pembaharuannya bergantung pada daya adaptasi sekolah mengembangkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan menguasai ilmu pengetahuan dan keterampilan terbaiknya.  Pengetahuan dan keterampilan yang adaptif terhadap tiap perubahan jaman serta adaptif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
    Pengetahuan dan keterampilan yang adaptif untuk selalu melakukan pembaharuan mutu pembelajaran. Menghasilkan produk belajar tidak hanya dalam bentuk ilmu pengetahuan namun dapat menghasilkan produk-produk yang kreatif dan selalu terbarukan.
    Peningkatan penguasaan ilmu pengetahuan dan mengaplikasikan ilmu pengetahuan merupakan bidang yang kritis karena harus selalu kompetitif pada ajang persaingan bangsa di tengah-tengah kehidupan internasional yang sangat dinamis. Dinamikanya ditandai dengan semakin derasnya temuan-temuan baru di bidang teknologi  yang menyebabkan kebaruan setiap produk inovatif makin pendek karena segera digantikan oleh penemuan berikutnya.
    Strategi pembelajaran pun berkembang sangat cepat sejalan dengan perkembangan dalam bidang teknologi informasi yang sangat cepat pula. Teknologi yang membuat masyarakat dunia yang terintegrasi tanpa batas telah mempercepat interaksi dunia yang makin masif dan dinamis. Oleh karena itu kemajuan dan peningkatan mutu sekolah ke depan akan sangat bergantung pada kemajuan sekolah menguasi teknologi informasi.
    Itulah sebabnya sekolah perlu menetapkan standar kompetensi dalam penguasaan ilmu pengetahuan, menerapkan pengetahuan, serta mendayagunakan teknologi yang menjadi target pengembangan mutu dengan target waktu yang terukur.
     Gambar  mendeskripsikan  siklus pengembangan mutu dalam meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan
    Siklus peningkatan mutu memerlukan  indikator yang ditetapkan bersama sebagai kebijakan untuk menentukan  sasaran, sistem evaluasi diri, sistem data, meningkatkan kapasitas pembaharuan melalui pembelajaran pendidik dan tenaga kependidikan, dan pelaksanaan peningkatan mutu dapat dilakukan melalui berbagai aktivitas pengembangan.
    Yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah pentingnya meningkatkan pemahaman bahwa dalam sistem manajemen moderen selalu memiliki dua sisi kegiatan yang terintegrasi yaitu mengembangkan fungsi fungsi manajemen yang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi yang  dibuktikan dengan administratif di satu sisi dan kegiatan substantif di sisi lain.
    Pada gambar terlihat kegiatan berproses pada sisi manjemen.Siklus itu meliputi terwujudnya dokumen perencanaan sebagai kegiatan tindak lanjut. Pelaksanaan program. Monitoring dan evaluasi kegiatan. Dan, tindaklanjut perbaikan mutu.
    Jika yang berproses adalah dalam kegiatan pembelajaran maka aspek substantif itu berkaitan dengan kompetensi pedagogis pendidik. Di antaranya menyangkut  peningkatan pemahaman mengenai bagaimana siswa belajar, bakat dan minat, keyakinan siswa, serta teknik pembelajaran yang disesuaikan dengan tipe belajar siswa.
    Latihan dua;
    Apakah sekolah melakukna kegaitan-kegaitan seperti di bawah ini?
    • Pendidikan
    • Pelatihan
    • Workshop
    • Pengorganisasian
    • Penilaian Kinerja
    • Penelitian
    • On the job training
    • Observasi Best Practice
    • Pemberdayaan TIK
    Apakah kegiatan itu telah memenuhi harapan?
    • Adakah hal mendesak yang diperlukan untuk mengembangankan  keterampilan terbaik?
    • Apa yang sebaiknya guru-guru lakukan?
    • Apa yang seharusnya Anda lakukan?
    • Apa yang sebaiknya siswa lakukan?
    Ketiga; Pengembangan Mutu Berbasis SKL
    Peningkatan mutu dapat menggunakan indikator mutu lulusan sebagai poros pembaharuan. Seluruh komponen standar dikembangkan untuk menunjang terwujudnya SKL. Model ini dapat dikembangkan dalam tabel evaluasi berikut;
    Sekolah bertaraf internasional wajib memenuhi standar SKL. Permendiknas 78 tahun 2009 menggariskan sekolah sekurang-kurangnya menghasilkan lulusan yang memenuhi standar nasional yang diperkuat dengan keunggulan kompetitif dan kolaboratif pada tingkat internasional, Toefl 7,5 (computer based), pemberdaya TIK.
    Untuk mengetahui sejauh mana sekolah memenuhi kriteria yang digariskan, instrumen di bawah ini dapat memandu sekolah merumuskan profil kinerjanya  dalam memenuhi kebutuhan peningkatan mutu lulusan.
    Latihan tiga
    Apakah kurikulum, silabus, RPP, pembelajaran, penilaian telah memenuhi standar agar menghasilakan mutu lulusan sesuai dengan harapan sekolah?
    Apa kelemahan dan kekuatannya? Bagaimana sekolah melakukan perbaikan mutu?
    Sekolah yang efektif, menetapkan target mutu mengembangkan pengetahuan dan keterampilan pendidik dan tenaga kependidikan yang jelas dan terukur. Kaidah yang umum digunakan dalam hal ini adalah memenuh kaidah SMART ( spesific, measurable,  attainable, realistic, and timely)
    Latihan empat;
    Apakah kegiatan penetapan target perencanaan, pelaksanaan, evaluasi pembelajaran telah memenuhi kriteria SMART? Indikator apa yang Saudara gunakan?
    Latihan lima
    Berdasarkan data hasil evaluasi, adakah ide-ide baru yang perlu Saudara kembangkan terutama dalam meningkatkan mutu pembelajaran seperti dalam  penguasaan materi pelajaran, pengusaan teknis mengajar, teknik evaluasi, supervisi sebagai bagaian dari sistem penjaminan mutu, dan pengelolaan sistem dokumen?
    Kempat,  Meningkatkan Penjaminan Mutu Proses

    Baik sedari input dan proses akan menghasilkan output yang baik. Namun demikian dalam teori manajemen  sebagaimana diyakini pengelola ISO bahwa proses yang baik lebih besar pengaruhnya pada output daripada input. Oleh karena itu ISO memberi penekanan pada sistem penjaminan mutu itu dalam proses.
    Karena mutu sangat bergantung pada proses yang baik maka lembaga perlu menjamin bahwa seluruh rencana yang dikembangkannya dan target yang ditetapkannya dapat dilaksanakan dengan baik. Indikator proses yang baik adalah proses yang dapat dipastikan mengarah pada pencapaian tujuan. Oleh karena itu dalam penjaminan mutu tiap lembaga perlu menetapkan indikator operasional sebagai kriteria pencapaian proses.
    Dengan menggunakan indikator operasional itulah pada akhirnya sekolah menilai dan memastikan bahwa seluruh proses berjalan sesuai dengan target dan mengarah pada tujuan.
    Latihan enam:

    Coba buatlah contoh indikator operasional yang memenuhi kriteria keberhasilan pada
    • Perencanaan pembelajaran
    • Pelaksanaan pembelajaran
    • Penilaian
    • Pengembangan daya konpetisi siswa

    Kelima, Peningkatan Mutu Berbasis Data
    Program sekolah yang ideal yang dikembangkan dari hasil evaluasi sehingga dikembangkan dari kondisi nyata yang diketahui untuk mencapai kondisi yang diharapkan.
    Pernyataan di atas berkaitan pula dengan pentingnya peran guru maupun MGMP pada tiap mata pelajaran dalam usaha mendongkrak mutu sekolah. Oleh karenanya sekolah perlu memantau dan meperhatikan data kinerja pada tiap mata pelajaran. Sehubungan dengan kepentingan itu, maka sistem informasi atau sistem pengelolaan menjadi bagian yang sangat kritis dalam pengelolaan mutu. Tanpa dukungan data yang akurat pengambilan keputusan menjadi tidak efektif.

    Gambaran itu menyiratkan bahwa sekolah yang tidak melakukan supervisi, evaluasi serta tidak mengelola data hasil evaluasi  secara efektif menunjukkan bahwa ketertinggalannya.
    Kondisi ini mengingatkan setiap sekolah untuk mengembangkan organisasi berbasis data dengan dukungan TIK i.
    Latihan Ketujuh:
    Jika gambar di atas dapat menggerakan inspirasi Saudara, kelemahan apa yang melekat pada sekolah ini? Solusi apa yang sebaiknya sekolah ini lakukan.
    Keunggulan dan potensi apa yang sekolah ini telah wujudkan?
    Evaluasi;
    Sebagai penutup pelitih memeninta peserta menjawab pertanyaan berikut secara lisan dengan ringkas dan jelas untuk mengetahui kinerja belajar peserta.
    1. Apakah mutu sekolah itu?
    2. Mengapa sekolah perlu mendefinisikan mutu lulusan?
    3. Bagaimana definisi mutu lulusan dapat menjadi pemicu gerakan peningkatan mutu SNP?
    4. Mengapa penjaminan mutu itu penting?
    5. Adakah katerkaitan antara penjaminan mutu dengan pendekatan proses?
    6. Langkah apa yang perlu sekolah lakukan dalam melaksanakan penjaminan mutu?
    7. Apa yang menurut Saudara di sekolah ini dalam peningkatan dan penjaminan mutu?
    8. Apa yang sebaiknya ditingkatkan?
    9. Bagaimana sekolah ini sebagai penyelenggara RSBI memilih menerapkan strategi meningkatkan mutu?
    Materi disampikan dalam pelatihan pendidik dan tenaga kependidikan SMAN 13 Jakarta pada tanggal 5 Juni 2010. (Admin; Dr. Rahmat)

    Sumber :http://gurupembaharu.com

    Pendekatan Sistem Dalam Pengembangan Rencana Jangka Menengah Sekolah

    Untuk memberikan jaminan mutu kepada halayak sekolah wajib menyusun rencana jangka menengah sekolah (RKJM) dan rencana kegiatan tahunan (RKT).  Dalam menyusun rencana kegiatan sekolah wajib menerapkan 8 standar nasional pendidikan. Masing-masing komponen harus terkait dan mendukung terciptanya suasana dan proses pembelajaran. Dengan dukungan itu sharus berkaitan erat dengan penguatan berkembangnya potensi peserta didik secara optimal dalam menghasilkan mutu lulusan. Standar
    Standar adalah kriteria minimal terpenuhinya mutu. Kriteria pedidikan Indonesia yang bermutu sekurang-kurangnya memenuhi kriteria minimal atau Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang meliputi 8 komponen yaitu isi, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana-prasarana, biaya, pengelolaan, proses, penilaian, dan SKL. Semuanya merupakan  bagian dari komponen sistem pendidikan. Oleh karena itu, dapat kitame nyatakan bahwa yang distandarkan  adalah sistem pendidikan.
    Memenuhi standar artinya memenuhi kriteria minimal mutu pada tiap komponen sistem. Pemenuhan dinyatakan efektif jika tiap komponen ditetapkan selalu lebih baik daripada yang dicapai sebelumnya. Efektivias juga menyatakan ukuran kemaslahatan atau pengaruh pada peningkatan mutu suasana dan proses pembelajaran. Puncak kemasalahatan mutu adalah berpengaruh pada meningkatnya mutu hasil belajar siswa atau lulusan.
    Oleh karena itu, setiap upaya peningkatan mutu yang menerapkan standar harus memiliki tujuan yang jelas. Artinya, target mutu yang terukur dan terkait pada meningkatnya mutu pembelajaran agar mutu lulusan meningkat dari sebelumnya.
    Untuk memudahkan menghitung,  menilai, menganalisis, dan mengevaluasi nilai kemaslahatan itu  diperlukan penerapan pendekatan sistem.
    Apakan Sistem?
    Sistem adalah sekelompok komponen yang terintegrasi, yang saling berhubungan, dan menunjukkan hubungan fungsional satu sama lain dalam kesatuan yang kompleks.
    Model pendekatan sistem  dapat diterapkan dalam banyak hal termasuk  ranah filsafat, teori, metodologi, maupun aplikasi. Kompleksitasnya organisasi meliputi  elemen dan proses. Tiap elemen atau proses diurai dalam kategori input, proses dan output (http://silvae.cfr.washington.edu/ecosystem-management).
    Sekolah sebagai organisasi pada prinsipnya  selalu berinteraksi dengan lingkungan dan terus berproses.Karenanya, kategori input, proses atau transformasi, dan output membentuk siklus sistem. Lingkar perubahannya yaitu output menjadi input bagi siklus berikutnya (Leigh Stelzer, 2010, http://pirate.shu.edu/). Dalam konteksnya, organisasi secara  sistem dapat dibagi dalam sistem tertutup dan sistem terbuka.
    Sistem tertutup mendeskripsikan model yang tertutup terhadap elemen atau proses tertentu sehingga tiap elemen yang berproses tidak meninggalkan ikatan sistem. Contoh sistem tertutup adalah mesin mobil terdiri atas bagian-bagian sistem yang tertutup. Pelumas, misalnya, bekerja pada sistem dan tidak meninggalkan mesin.
    Sistem terbuka menggambarkan bahwa sistem terus berinteraksi dengan lingkungan eksternal. Elemen atau proses mengalir masuk dan keluar. Contoh seperti ini kita dapatkan pada aliran bensin yang masuk mesin mobil yang terbuka. Setelah bensin terbakar mobil mengalirkan gas buang melalui knalpot ke luar dari sistem mesin.
    Model analisis sistem tertutup  maupun yang terbuka dapat menjadi bagian integral pada proses penyelenggaraan pendidikan. Pada sistem yang tertutup, sebagaimana dalam komponen mesin, kita dapatkan dalam sistem pelaksanaan evaluasi belajar siswa. Hasil evaluasi digunakan kembali oleh guru untuk menilai kinerjanya secara internal serta digunakan untuk memperbaiki cara mengajarnya.
    Model analisis sistem terbuka kita dapatkan dalam fungsi sekolah dalam menghasilkan lulusan. Lulusan menjadi produk keluaran sekolah yang terkait dengan siklus sistem yang lain di luar sekolah.
    Pendekatan sistem merupakan model yang tepat untuk menganalisis   kompleksitas keterkaitan komponen organisasi yang saling berkaitan. Penerapan pendekatan ini dapat memudahkan memperhitungkan efektivitas kinerja lembaga dengan cara membandingkan atau  menganalisis  input dan output atau mengukur efektivitas proses dalam menghasilkan output.
    Standar Nasional Pendidikan
    Penerapan pendekatan sistem dalam penerapan standar nasional pendidikan pada prinsipnya merupakan langkah tepat untuk menganalisis dan menilai efektivitas sekolah dalam meningkatkan mutu kinerja, baik dalam kinerja meningkatkan input, proses, dan output.
    Sekolah dinyatakan efektif jika memiliki  selisih antara input dan output dan menilai proses dan output dengan selisih nilai yang baik. Untuk mendapatkan nilai yang objektif diperlukan sistem pengukuran.
    Sekolah efektif dapat meningatkan nilai input yang meliputi sumber daya isi atau kurikulum, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana-prasarana; meningkatkan nilai proses meliputi standar pengelolaan, pembelajaran, dan penilaian; serta meningkatkan nilai output yaitu kompetensi lulusan.
    Syarat untuk menyatakan dapat meningkatkan mutu input, nilai proses, dan output adalah memiliki data awal keberangkatan dan titik sasaran atau target. Data awal adalah kondisi sebelum program dimulai dan data target harus ditetapkan lembaga pada saat lembaga menyusun rencana kegiatan.
    Selama ini banyak orang yakin bahwa yang paling penting dalam sistem penyelenggaraan,  sekolah harus memperoleh input yang tinggi. Oleh karena itu, jika ada satu sekolah ingin menghasilkan mutu lulusan yang baik maka harus dijamin inputnya yang tinggi.
    Dalam analisis sistem mutahir membuktikan bahwa penentu keberhasilan tidaklah hanya ditentukan input. Justru proses terbukti lebih berpengaruh terhadap input. Hasil studi ini menjadi dasar mengapa ISO sangat memperhatikan penjaminan mutu proses.
    Hasil studi ini belakangan diyakini pula oleh para pengelola sekolah yang inovatif. Mereka lebih bersungguh-sungguh menjaga mutu input, yaitu kurikulum, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana, dan biaya, tetapi belakangan menaruh perhatian yang lebih besar pula  proses pengelolaan, pembelajaran, dan penilaian untuk dapat menghasilkan lulusan yang bermutu. Bentuk perhatian nyata terhadap proses adalah meningkatkan penjaminan mutu proses.
    Bagaimana Menilai Efektivitas?
    Penetapan kriteria mutu input, proses dan output menjadi titik awal penerapan pendekatan sistem, tahap berikutnya yang langsung melekat pada penetapan kriteria keberhasilan atau target. Pada proses tersebut terdapat dua langkah kunci yaitu penetapan kriteria dan pengukuran.
    Suatu kegiatan  dinyatakan efektif jika memenuhi target yang ditetapkan dalam rencana kegiatan. Juga sesuatu dinyatakan memenuhi target jika telah dilakukan pengukuran. Oleh karena itu menyatakan efektif atau tidak efektif memerlukan alat ukur dan proses pengukuran.
    Ukuran keberhasilan dapat dinyatakan dalam pernyataan mutu seperti sangat baik, baik, kurang baik, dan tidak baik. Gradasi mutu dalam sistem dapat dilihat dari perbandingan input dengan output. Contoh hasil analisis dapat dilihat dalam sebaran sebagai berikut:

    1. Input tinggi, output tinggi.
    2. Input tinggi, output rendah.
    3. Input rendah, output tinggi.
    4. Input rendah, output rendah.
    Sebaran mutu sebagaimana terurai di atas dapat digambarkan dalam peta pada gambar di bawah ini.
    Pola sebaran menunjukkan ahwa nilai yang lebih baik ditempatkan pada kuadran kanan dan nilai yang lebih rendah ditempatkan pada  kuadran kiri.
    Model operasional pemetaan mutu dapat dilakukan pula terhadap proses dan output dengan cara menghubungkan nilai proses dengan output seperti berikut:
    1. Proses tinggi, output tinggi.
    2. Proses tinggi, output rendah.
    3. Proses rendah, output tinggi.
    4. Proses rendah, output rendah.
    Dalam prakteknya, untuk mendapatkan kriteria mutu yang tinggi dan rendah menggunakan  dapat menggunakan patokan nilai yang ditetapkan  Badan Akreditasi Nasional, contoh 86 batas minimal A pada hasil total akreditasi. Ketuntasan belajar standar nasional dengan batas minimum 75. Selanjutnya angka 75 dapat dijadikan patokan minimal output.
    Pengembangan RKJM
    Hambatan utama sekolah pada saat ini adalah dalam mengembangkan RKJM berbasis data. Tiap keputusan pemilihan program idealnya berdasarkan fakta yang benar-benar ada di sekolah dan teruji validitasnya. Karena itu sistem informasi sekolah menjadi semakin penting pada saat sekolah perlu mengembangkan program melalui pendekatan sistem.
    Idealnya data sekolah memiliki data berdasarkan hasil pengukuran seperti hasil evaluasi diri, hasil akreditasi, atau hasil pengukuran kinerja guru. Data tersebut menjadi titik awal untuk mengembangkan program perbaikan mutu selunjutnya serta menetapkan kinerja.
    Data yang sekolah perlukan dalam pengembangan program dari hasil evaluasi diri meliputi:
    • Data mutu  input siswa.
    • Data perkembangan kemajuan belajar siswa.
    • Data prestasi belajar siswa.
    • Data hambatan belajar siswa.
    • Data mutu lulusan.
    • Data kinerja pendidik dan tenaga kependidikan.
    • Data perbaikan mutu kurikulum, sarana-prasarana, dan pembiayaan
    • Data kinerja pembelajaran dan penilaian.
    • Data kinerja pengelolaan.
    • Data tentang pengaruh kelompok input dan proses itu terhadap mutu lulusan.
    Model operasional pengukuran mutu seperti yang diharapkan untuk menghasilkan sistem informasi itu hingga kini belum optimal sekolah lakukan. Oleh karena itu, para pemegang kebijakan seharusnya membantu sekolah mengatasi berberapa masalah seperti di bawah ini.
    • Menyusun profil sekolah berdasarkan hasil pengukuran seperti evaluasi diri.
    • Menetapkan target perbaikan mutu yang meningkat dari kondisi nyata sesuai hasil evaluasi diri dalam rencana kerja jangka menengah maupun jangka tahunan.
    • Melaksanakan program sesuai dengan prioritas solusi alternatif perbaikan mutu.
    • Melakukan pengukuran nilai peningkatan pada input, proses, dan output.
    • Melakukan perbaikan pada mutu yang belum meningkat nilainya.
    • Melakukan perbaikan mutu berkelanjutan melalui penetapan program pada siklus berikutnya.
    Demikian landasan ini tersusun untuk menjadi bahan pertimbangan dalam penyusunan rencana jangka menengah peningkatan mutu sekolah.
    Referensi :
    Sumber : http://gurupembaharu.com