Top Ads

Buku Murah Disebar



PEMERINTAH daerah didorong menyebarluaskan dan memanfaatkan buku pelajaran digital. Pemerintah daerah dapat memperbanyak buku yang telah dibeli hak ciptanya itu dengan mengunduh di http://bse.depdiknas.go.id, www.depdiknas.go.id, www.pusbuk.or.id, dan www.sibi.or.id dan yang pasti juga ada di blog Nucleus Smart Publishing (Untuk Download GAK USAH RIBET) klik aja DISINI.
Menteri Pendidikan Nasional Bambang Sudibyo mengatakan hal itu dalam sosialisasi kebijakan perbukuan nasional kepada sekitar 500 pejabat dinas pendidikan provinsi dan kabupaten/kota se-Indonesia di Jakarta, Senin (23/6).
Menurut menteri, 49 judul buku yang bisa diunduh di internet itu hak ciptanya sudah dibeli pemerintah.
Karena itu, masyarakat boleh mengunduh dan menggandakannya secara cuma-cuma sepanjang tidak untuk kepentingan komersial. Sedangkan penerbit atau pihak lain yang tertarik memperdagangkannya mesti mengikuti harga eceran tertinggi yang ditentukan pemerintah.
Peran pemerintah daerah
Menurut Mendiknas, untuk mengatasi permasalahan sulitnya buku pelajaran, pemerintah daerah dapat menggandakan buku itu. Pemerintah daerah tidak perlu mengambil untung sehingga harga buku hanya sebesar biaya percetakan.
Menteri juga berharap pemerintah daerah mendorong agar toko buku semakin bermunculan sehingga buku tidak hanya murah, tetapi juga mudah didapat.
Pembelian hak cipta buku dan pembuatan buku digital dimulai pada tahun 2007 dan telah terdapat 49 judul buku yang dapat dinikmati masyarakat. Pada tahun 2008 ini, pemerintah berencana membeli sekitar 200 judul buku dengan harga hak cipta per buku Rp 100 juta hingga Rp 175 juta. Harga eceran tertinggi untuk buku yang telah dibeli hak ciptanya itu bervariasi, yaitu Rp 4.000 sampai dengan Rp 20.000.
Kepala Seksi Kurikulum Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara H Syamsudin menyambut baik kebijakan tersebut. ”Saya akan menyebarkan informasi ini ke sekolah dan nantinya mereka dapat menggandakan buku-buku virtual tersebut dengan dana bantuan operasional sekolah,” ujarnya.
Nawi Ibrahim, Kepala Bidang Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan dari Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, juga berharap program itu nantinya dapat diterapkan di daerahnya. Dia mengatakan, sekolah-sekolah yang berada di kota kabupaten memang telah dapat mengakses internet. Namun, sekolah yang di kecamatan belum tersambung internet. ”Kami akan cari solusinya,” ujarnya.

Sumber: Harian Umum Kompas

0 komentar:

Posting Komentar