Top Ads

PEMANFAATAN INTERNET DALAM PENDIDIKAN


PEMANFAATAN INTERNET DALAM PENDIDIKAN
Dengan pertumbuhan teknologi komunikasi dan informasi yang pesat,internet telah menjadi suatu medium belajar dan mengajar yang perlu diperhitungkan kemanfaatannya. Menurut Kamarga (2002), internet merupakan jaringan yang terdiri dari ribuan bahkan jutaan komputer,termasuk di dalamnya jaringan lokal yang terhubung melalui saluran(satelit, telepon, kabel) dan jangkauannya mencakup seluruh dunia. Internet memiliki banyak fasilitas yang telah dipergunakan dalam berbagai bidang termasuk dalam bidang pendidikan. Fasilitas tersebut antara lain: e-mail, Telnet, Internet Relay Chat, News groups, Mailing List (Milis),File Transfer Protocol (FTP), atau World Wide Web (WWW).
Ada lima aplikasi stpenggunar internet yang dapat digunakan untuk keperluan pendidikan, yaitu e mail,Mailing List (milis), News groups,File Transfer Protocol (FTC),dan World Wide Web (WWW) (Onno W.Purbo, 2002). World Wide Web atau sering disebut Web merupakan kumpulan dokumentasi terbesar yang tersimpan dalam berbagai server yang terhubung menjadi suatu jaringan (internet). Dokumen ini dikembangkan dalam format hypertext dengan menggunakan Hypertext Markup Language (HTML). Melalui format ini dimungkinkan terjadinya link dari satu dokumen ke dokumen atau bagian yang lain (http://www.livinginternet.com).
Dalam kaitan pemanfaatannya untuk pendidikan, Ashby (1972) seperti dikutip oleh Miarso (2004),menyatakan bahwa dunia pendidikan telah memasuki revolusinya yang kelima. Revolusi pertama terjadi ketika orang menyerahkan pendidikan anaknya kepada seorang guru. Revolusi kedua terjadi ketika diguanakannya tulisan untuk keperluan pembelajaran. Revolusi ketiga terjadi seiring dengan ditemukannya mesin cetak sehingga materi pembelajaran dapat disajikan melalui media cetak. Revolusi keempat terjadi ketika digunakannya perangkat elektronik seperti radio dan televisi untuk pemerataan dan perluasan pendidikan. Revolusi kelima, seperti saat ini, dengan dimanfaatkannya teknologi komunikasi dan informasi mutakhir,khususnya komputer dan internet untuk pendidikan. Revolusi ini memberi dampak terhadap beberapa kecenderungan pendidikan masa depan.
Beberapa ciri tersebut, menurut Ashby seperti dikutip oleh Miarso (2004) adalah sebagai berikut:
· Berkembangnya pembelajaran di luar kampus sebagai bentuk pendidikan berkelanjutan.
· Orang memperoleh akses lebih besar dari berbagai sumber belajar.
· Perpustakaan sebagai pusat sumber belajar menjadi ciri dominan dalam kampus.
· Bangunan kampus berserak (tersebar) dari kampus inti di pusat dengan kampus satelit yang ada di tengah masyarakat.
· Tumbuhnya profesi baru dalam dalam bidang media dan teknologi.
· Orang dituntut lebih banyak belajar mandiri. Kecenderungan lain, seperti diungkapkan oleh Ryan et al (2000) adalah sebagai berikut:
· Teknologi yang ada saat ini dapat mentransformasi cara pengetahuan dikemas,disebarkan,diakses,diperoleh dan diukur.Sehingga merubah cara produksi dan penyampaian materi dari cetak dan analog ke dalam bentuk digital dalam bentuk DVD, CD-ROM, maupun bahan belajar on-line berbasis web lainnya.
· Orang akan lebih memilih metode belajar yang lebih luwes (flexible), mudah, dan sesuai dengan kebutuhan dan kondisinya masingmasing. Sehingga memicu terjadinya pergeseran pola pendidikan dari tatap muka (konvensional) kearah pendidikan yang lebih terbuka.
Dengan adanya teknologi internet ini sistem penyampaian dan komunikasi (delivery system and communication) antara siswa dengan guru,guru dengan guru atau siswa dengan siswa dapat dilakukan dengan berbagai bentuk dan cara, baik secara bersamaan (synchronous) maupun (asynchronous).
Beberapa bentuk komunikasi yang dapat dilakukan antara lain adalah sebagai berikut (Purbo, 1997):
· Dialog elektronik (chatting); dialog elektronik adalah percakapan
berbasis teks yang dapat dilakukan secara online dalam waktu
bersamaan (synchronous) antara dua atau lebih pengguna internet.
Contoh aplikasi dalam konteks pendidikan tinggi, dialog elektronik
dapat digunakan untuk proses komunikasi antara dosen dengan
beberapa orang mahasiswanya dalam mendiskusikan suatu omin
perkuliahan tertentu.
· Surat elektronik (e-mail); surat elektronik merupakan suatu bentuk
komunikasi tidak bersamaan (asynchronous) yang memungkinkan
terjadinya komunikasi antara mahasiswa dengan dosen atau
mahasiswa dengan mahasiswa lain melalui surat yang disampaikan
secara elektronik melalui internet. Berbeda dengan chatting, dengan
cara ini umpan balik yang diperoleh mungkin tertunda.
· Konferensi kelompok melalui surat elektronik (mailing list); Mailing
list merupakan perluasan dari e-mail dimana seseorang dapat
mengirim pesan kepada sekelompok orang tertentu yang telah
terdaftar untuk bergabung dalam kelompok diskusi. Sebagai contoh,
seorang dosen memiliki daftar mahasiswa yang tergabung dalam
kelompok mata kuliah tertentu.
Pemberian tugas dan diskusi dapatdilakukan melalui fasilitas seperti ini. Konferensi jarak jauh (teleconference); konferensi jarak jauh dapat berupa konferensi audio maupun konferensi video. Kedua konferensi ini dapat dilakukan dengan cara “point to point” atau “multi point”. Cara pertama dilakukan dalam dua tempat. Sedangkan cara kedua dilakukan dalam lebih dari dua tempat. Sebagai contoh,seorang guru dari sekolah tertentu dapat mendiskusikan suatu topik tertentu kepada siswa di beberapa sekolah lain dalam waktu bersamaan.
Untuk memanfaatkan EdukasiNet sebagai media pembelajaran di sekolah,ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar pemanfaatan EdukasiNet bisa berhasil, antara lain:
· Faktor lingkungan yang meliputi institusi penyelenggara pendidikan
(dalam hal ini sekolah).
· Siswa/peserta didik/pebelajar, meliputi usia, latar belakang sosial
ekonomi dan budaya, penguasaan bahasa maupun IT literacy, serta
berbagai gaya belajar.
· Guru/pendidik/pembelajar, meliputi latar belakang, usia, gaya
mengajar, pengalaman, dan personalitinya.
· Faktor teknologi meliputi computer, perangkat lunak, jaringan koneksi
internet dan berbagai kemampuan yang dibutuhkan berkaitan dengan
penerapan EdukasiNet di lingkungan sekolah.
• Institusi Penyelenggara (Sekolah)
Peranan institusi penyelenggara dalam hal ini sekolah, diwujudkan dalam bentuk kebijakan dan komitmen. Kebijakan atau komitmen sekolah sangat menentukan terselenggaranya pemanfaatan EdukasiNet di sekolah. Kebijakan ini terutama berkaitan dengan penggunaan teknologi tinggi yang menyangkut keharusan menyediakan sejumlah dana untuk penyediaan peralatan (komputer dan perangkatnya),jaringan telepon (koneksi ke ISP),biaya berlangganan ke internet service provider (ISP), biaya penggunaan telepon, dan sebagainya.
• Siswa/Peserta Didik/Pebelajar
Usia, latar belakang baik sosial ekonomi, penguasaan bahasa maupun IT Literacy, serta gaya belajar siswa berbeda satu sama lain. Dengan adanya perbedaan ini akan mempengaruhi mereka dalam memanfaatkan EdukasiNet. Sekolah ataupun guru perlu memperhatikan karakteristik peserta didik agar pemanfaatan EdukasiNet di sekolah berhasil.
· Guru
Pemanfaatan EdukasiNet banyak sangat ditentukan oleh karakteristik guru. Karena tiap guru memiliki karakteristik yang berbeda, untuk mengatasinya perlu diadakan sosialisasi dan orientasi tentang pemanfaatan program tersebut dengan memperhatikan hal-hal berikut:
1) guru perlu diberikan pemahaman tentang keuntungan dan manfaatkan menggunakan EdukasiNet untuk pembelajaran sehingga para guru memiliki motivasi dan komitmen yang tinggi;
2) guru perlu dibekali dengan kesadaran, wawasan, pengetahuan dan ketrampilan tentang pemanfaatan EdukasiNet.
· Teknologi
Selain ketiga faktor diatas, faktor teknologi juga merupakan faktor yang sangat menentukan pemanfaatan EdukasiNet di sekolah. Faktor teknologi merupakan faktor yang harus ada dengan memenuhi stpenggunar minimal yang dipersyaratkan baik berkaitan dengan peralatan, infrastruktur, pengoperasian dan perawatannya.

0 komentar:

Posting Komentar