Gambaran Umum tentang Strategi-strategi Belajar
Nama lain untuk strategi-strategi belajar adalah strategi-strategi kognitif, sebab strategi-strategi tersebut lebih dekat pada hasil belajar kognitif daripada tujuan-tujuan belajar perilaku.
Norman dalam Nur (2000b: 6) juga memberikan argumen yang kuat tentang pentingnya pengajaran strategi. Pengajaran strategi belajar berlandaskan pada dalil bahwa keberhasilan belajar siswa sebagian besar bergantung pada kemahiran untuk belajar secara mandiri dan memonitor belajar mereka sendiri. Ini menjadikan strategi-strategi belajar mutlak diajarkan kepada siswa secara tersendiri, mulai dari kelas-kelas rendah sekolah dasar dan terus berlanjut sampai sekolah menengah dan pendidikan tinggi.
Tujuan utama pengajaran strategi menurut Wienstein dan Meyer dalam Nur (2000b: 5) adalah mengajarkan siswa untuk belajar atas kemauan dan kemampuan diri sendiri.
Merupakan hal yang aneh apabila kita mengharapkan siswa belajar namun jarang mengajarkan mereka tentang belajar. Kita mengharapkan siswa untuk memecahkan masalah namun tidak mengajarkan mereka tentang pemecahan masalah. Dan sama halnya, kita kadang-kadang meminta siswa mengingat sejumlah besar bahan ajar namun jarang mengajarkan mereka seni menghafal.
Sekarang tibalah waktunya kita membenahi kelemahan tersebut, tibalah waktunya kita mengembangkan ilmu terapan tentang belajar dan pemecahan masalah dan memori. Kita perlu mengembangkan prinsip-prinsip umum tentang bagaimana belajar, bagaimana mengingat, bagaimana memecahkan masalah, dan kemudian mengemasnya dalam bentuk pelajaran yang siap diterapkan, dan kemudian memasukkan metode-metode ini dalam kurikulum. Weintein & Meyer dalam Nur (2000b: 6)
Siswa yang dapat belajar atas kemauan dan kemampuan diri-sendiri dengan strategi belajar tertentu dikatakan sebagai pebelajar mandiri. Menurut Arends (1997: 245) pebelajar mandiri (self regulated learner) adalah pebelajar yang dapat melakukan empat hal penting, yaitu:
1. Secara cermat mendiagnosis suatu situasi pembelajaran tertentu.
2. Memilih suatu stratergi belajar tertentu untuk menyelesaikan masalah belajar tertentu yang dihadapi.
3. Memonitor keefektifan strategi tersebut.
4. Cukup termotivasi untuk terlibat dalam situasi belajar tersebut sampai masalah tersebut terselesaikan.
0 komentar:
Posting Komentar