Peranan Teknologi Informasi Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh
Peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi Untuk Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh
Pemanfaatan TIK menyebabkan tumbuh dan berkembangnya distance learning dan virtual university. Bahkan tak kurang pakar ekonomi Peter Drucker mengatakan bahwa “Triggered by the Internet,continuing adult education may become our greatest growth industry”,(Lihat artikel majalah Forbes 15 Mei 2000.) Virtual university memiliki karakteristik yang scalable, yaitu dapat menyediakan pendidikan yang diakses oleh orang banyak. Jika pendidikan hanya dilakukan dalam kelas biasa, berapa jumlah orang yang dapat ikut serta dalam satu kelas? Jumlah peserta mungkin hanya dapat diisi 50 orang.Virtual university dapat diakses oleh siapa saja, darimana saja. Perkembangan TIK, telah mendorong berkembangnya PJJ.
PJJ adalah suatu model pembelajaran yang membebaskan peserta didik untuk dapat belajar tanpa terikat oleh ruang dan waktu dengan sesedikit mungkin bantuan dari orang lain. Karena keterpisahan jarak inilah maka dalam PJJ materi pembelajaran dikembangkan,dikemas dan disampaikan melalui media dalam berbagai jenis dengan memanfaatkan TIK sehingga dapat digunakan peserta didik untuk belajar mandiri. Belajar mandiri tidak berarti belajar sendiri, melainkan belajar dengan prakarsa dan tanggungjawab sendiri dengan bantuan minimal dari orang lain.
Dalam sistem PJJ peserta didik dituntut untuk belajar secara mandiri. Dengan demikian pelaksanaan PJJ atau distance learning menerapkan cara belajar mandiri (individual learning). Belajar mandiri dalam konteks sistem PJJ berdampak pada pemanfaatan TIK. Artinya media dapat digunakan untuk menyampaikan materi pembelajar. Media teknologi tersebut dapat berupa media cetak, radio, televisi,komputer, masyarakat awam, orang tua, atau media lain yang dapat digunakan untuk mengemas materi pembelajaran.
Disisi lain dalam sistem PJJ tentu tidak mengandalkan kehadiran pengajar untuk sering bertatap muka dengan peserta didik, karena tidak memungkinkannya peserta didik untuk sering datang ketempat belajar pada waktu yang ditentukan oleh pengelola pendidikan. Oleh karena itu kehadiran pengajar harus digantikan oleh kehadiran bahan belajar yang dirancang khusus untuk dapat dipelajari secara mandiri,didiskusikan dengan teman kelompok belajar, dan mungkin dibahas
dengan tutor. Bentuk bahan belajar tersebut biasanya dengan memanfaatkan TIK dalam berbagai kombinasi dari media cetak (modul), program audio,program video, radio, TV, komputer, alat-alat praktik dan praktikum,dan sebagainya.
Kehadiran media yang berbasis TIK dalam sistem belajar jarak jauh menurut Atwi Suparman & Aminudin Zuhairi (2004:185) berfungsi sebagai sumber belajar utama seperti halnya guru dalam pembelajaran konvensional. Pemanfaatan sarana media yang berbasis TIK ini memungkinkan terjadinya interaksi dan komunikasi antara peserta didik dengan tenaga pengajar atau dengan bahan belajar,bahkan dengan penyelenggara PJJ. Dengan demikian peserta didik dapat belajar dimana saja dan kapan saja selama media belajar dan sarana komunikasi dua arah tersedia sehingga memungkinkan peserta didik dan tenaga pengajarnya dapat berinteraksi untuk membahas materi pembelajaran.
Peran TIK beserta infrastrukturnya dalam PJJ yaitu untuk menyajikan materi pembelajaran dan menyediakan sarana komunikasi atau interaksi antara institusi PJJ dengan peserta didik.Sedangkan TIK yang dapat dimanfaatkan untuk PJJ adalah siaran radio,televisi,telekonferensi,pembelajaran berbantuan komputer dan atau multimedia melalui jaringan komputer.Selain itu materi pembelajarannya dapat dikemas dengan menggunakan media cetak (modul) dan audio/video kaset.
0 komentar:
Posting Komentar