e-Learning dalam Pendidikan Jarak Jauh
Penulis : A. Chaerumane-Learning? istilah yang sangat generik. Banyak istilah lain yang mengacu pada kata tersebut, seperi virtual learning, online learning, virtual class, web-based learning, bahkan distance learning diasosiasikan dengan hal tersebut.
Apakah benar demikian? Secara umum dapat dikatakan, YA. e-learning identik dengan distance learning atau sebaliknya distance learning identik dengan e-learning. Pertanyaan kita selanjutnya adalah apakah pembelajaran konvensional tidak menggunakan e-learning? bingung kan?
Makanya untuk memahami itu, kita pelru tahu kronologis sejarah dan konsep dari kedua “binatang” tersebut (e-learning dan distance learning). Secara historis, distance learning telah hadir terlebih dahulu bahkan sejak tahun 1883-an yang dicirikan dengan dibukanya correspondence learning untuk pertama kalinya. ini merupakan cikal bakal pendidikan jarak jauh. atau da[at dikatakan sebagai pendidikan jarak jauh generasi pertama.
Nah, e-learning? kapankah beliau muncul? secara historis istilah e-learning muncul kira-kira sejak tahun 1950-an sejak berkembangnya teknologi elektronik seperti radio dan televisi, dan lebih berkembang lagi sejak tahun 1995 dimana teknologi komputer dan internet semakin marak sejak saat itu sampai sekarang.
Apa hubungan antara distance elarning dan e-learning? sebaiknya pertanyaan konseptual ini yang perlu kita kaji lebih dalam. Distance learning atau pembelajaran jarak jauh memiliki ciri utama terpisahnya antara epserta belajar dengan pengajar. Nah, karena keterpisahan jarak baik dilihat dari sisi tempat dan waktu, maka distance learning setidaknya memiliki tiga konsekuensi logis. Pertama perlunya diterapkan sistem belajar mandiri yang memungkinkan peserta belajar mengendalikan belajarnya sesuai dengan kebutuhan dan kondisi dirinya. Kedua, diperlukan teknologi informasi dan komunikasi sebagai jembatan komunikasi antara peserta belajar dengan peserta belajar lain, peserta belajar dengan pengajar atau peserta belajar dengan sumber belajar lain (ahli, buku, bahan ajar dan lain-lain). Ketiga, perlu digunakannya aneka sumber belajar yang difasilitasi oleh tekno,ogi informasi dan komunikasi yang relevan baik dengan bahan ajarnya itu snediri maupun akrakteristik peserta belajar.
Nah karena konsekuensi logis tersebutlah, khususnya konsekuensi logis kedua (yaitu memerlukan penerapan teknologi informasi dan komunuikasi yang tepat guna), maka konsep e-learning diperlukan dalam distance learning. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa e-learning dalam konteks pendidikan jarak jauh merupakan suatu konsekuensi, sebagaimana halnya penerapan sistem belajar mandiri dan layanan fasilitas aneka sumber belajar.
Begitu, man! Lengkapnya silakan pelajari mdoul saya tentang hal tersebut yang dapat Anda donlot disini: Modul eLearning dalam Pendidikan Jarak Jauh
Apakah benar demikian? Secara umum dapat dikatakan, YA. e-learning identik dengan distance learning atau sebaliknya distance learning identik dengan e-learning. Pertanyaan kita selanjutnya adalah apakah pembelajaran konvensional tidak menggunakan e-learning? bingung kan?
Makanya untuk memahami itu, kita pelru tahu kronologis sejarah dan konsep dari kedua “binatang” tersebut (e-learning dan distance learning). Secara historis, distance learning telah hadir terlebih dahulu bahkan sejak tahun 1883-an yang dicirikan dengan dibukanya correspondence learning untuk pertama kalinya. ini merupakan cikal bakal pendidikan jarak jauh. atau da[at dikatakan sebagai pendidikan jarak jauh generasi pertama.
Nah, e-learning? kapankah beliau muncul? secara historis istilah e-learning muncul kira-kira sejak tahun 1950-an sejak berkembangnya teknologi elektronik seperti radio dan televisi, dan lebih berkembang lagi sejak tahun 1995 dimana teknologi komputer dan internet semakin marak sejak saat itu sampai sekarang.
Apa hubungan antara distance elarning dan e-learning? sebaiknya pertanyaan konseptual ini yang perlu kita kaji lebih dalam. Distance learning atau pembelajaran jarak jauh memiliki ciri utama terpisahnya antara epserta belajar dengan pengajar. Nah, karena keterpisahan jarak baik dilihat dari sisi tempat dan waktu, maka distance learning setidaknya memiliki tiga konsekuensi logis. Pertama perlunya diterapkan sistem belajar mandiri yang memungkinkan peserta belajar mengendalikan belajarnya sesuai dengan kebutuhan dan kondisi dirinya. Kedua, diperlukan teknologi informasi dan komunikasi sebagai jembatan komunikasi antara peserta belajar dengan peserta belajar lain, peserta belajar dengan pengajar atau peserta belajar dengan sumber belajar lain (ahli, buku, bahan ajar dan lain-lain). Ketiga, perlu digunakannya aneka sumber belajar yang difasilitasi oleh tekno,ogi informasi dan komunikasi yang relevan baik dengan bahan ajarnya itu snediri maupun akrakteristik peserta belajar.
Nah karena konsekuensi logis tersebutlah, khususnya konsekuensi logis kedua (yaitu memerlukan penerapan teknologi informasi dan komunuikasi yang tepat guna), maka konsep e-learning diperlukan dalam distance learning. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa e-learning dalam konteks pendidikan jarak jauh merupakan suatu konsekuensi, sebagaimana halnya penerapan sistem belajar mandiri dan layanan fasilitas aneka sumber belajar.
Begitu, man! Lengkapnya silakan pelajari mdoul saya tentang hal tersebut yang dapat Anda donlot disini: Modul eLearning dalam Pendidikan Jarak Jauh
0 komentar:
Posting Komentar