Pagelaran Wayang Orang yang Menghibur dan Mencerahkan
Yogyakarta
--- Pagelaran wayang orang yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan (Kemdikbud) di Yogyakarta, Sabtu (1/12) kemarin, mampu
menghibur ratusan pengunjung yang hadir di alun-alun selatan keraton
Yogyakarta. Selain menghibur, banyak informasi dan penjelasan yang
disampaikan Kemdikbud kepada masyarakat Yogyakarta terkait beberapa
kebijakan pembangunan pendidikan dan kebudayaan. Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh dan sejumlah pejabat Kemdikbud hadir
dalam kesempatan yang baik tersebut. Bukan sekedar hadir, Mendikbud
bahkan ikut tampil di panggung dengan memerankan tokoh Semar.
Pagelaran wayang orang yang dibawakan
Sanggar Kesenian Tresno Budoyo yang dipimpin seniman Yati Pesek, malam
itu membawakan lakon Kresna Duta. Cerita ini berkisah tentang Kresna
yang menjadi duta keluarga Pandawa untuk datang ke Astina, membahas
perdamaian antara Pandawa dan Kurawa. Sejumlah bintang tamu yang selama
ini akrab dengan dunia kesenian di Yogyakarta turut hadir, seperti
pelawak Marwoto, Daruni, dan Susilo Nugroho yang lebih dikenal dengan
Den Baguse Ngarso.
Sekretaris Jenderal Kemdikbud, Ainun
Na'im selaku ketua penyelenggara kegiatan tersebut menjelaskan bahwa
pagelaran wayang orang di Yogyakarta ini dalam rangka melestarikan
kebudayaan Indonesia. Selain itu juga untuk mengomunikasikan kebijakan
pembangunan pendidikan dan kebudayaan kepada masyarakat. "Bapak
Mendikbud sangat mendukung kegiatan kebudayaan seperti wayang orang ini,
bahkan sebelum Dirjen Kebudayaan bergabung dengan Kementerian
Pendidikan Nasional," ujar Ainun.
Seperti yang disampaikan Ainun Na'im,
Mendikbud Mohammad Nuh sangat mendukung kegiatan kebudayaan sebagai
hiburan dan dalam rangka melestarikan kebudayaan Indonesia. Sesuai tema
yang diangkat yaitu "Pendidikan Karakter dan Pengembangan Kurikulum",
tidak lupa Menteri Nuh menjelaskan tentang pentingnya pendidikan
karakter kepada masyarakat yang hadir dalam kesempatan tersebut.
Mendikbud mengatakan, bahwa seseorang itu tidak memiliki karakter ibarat
hewan-hewan dalam sebuah pertunjukan sirkus. Singa yang harusnya
berkarakter garang, dalam sirkus karakternya tidak seperti yang
seharusnya, singa tersebut menjadi jinak. "Demikian juga anak-anak muda
yang harusnya kreatif dan dinamis jika tidak mendapat pendidikan yang
benar, bisa menjadi anak muda yang lemah," ujar Mendikbud.
Pagelaran wayang orang di alun-alun
selatan tersebut mendapat sambutan yang antusias dari masyarakat
Yogyakarta. Kursi untuk tamu undangan terisi penuh dan ratusan penonton
berdiri dan duduk di rerumputan alun-alun. Bahkan beberapa penonton yang
hadir, berasal dari kabupaten di sekitar Yogyakarta seperti Sleman,
Bantul, dan Kulon Progo. (NW)
Sumber: http://kemdikbud.go.id
0 komentar:
Posting Komentar