Hardiknas 2010
Komitmen Membangun Pendidikan Karakter
JAKARTA - Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang dimulai dengan digelarnya upacara bendera merah putih di halaman Kantor Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas), Senayan, Jakarta, Minggu Pagi (02/05), dijadikan momentum untuk melaksanakan revitalisasi pendidikan karakter. Ini tercermin dari tema Hardiknas, yaitu; “Pendidikan Karakter untuk Membangun Keberadaban Bangsa”.
Menurut Menteri Pendidikan Nasional Prof. Dr. Ir. H. Mohammad Nuh, DEA, tema tersebut sangat relevan dengan kondisi kekinian yang terjadi di tengah-tegah masyarakat Indonesia.“Seringkali kita jumpai fenomena sirkus, yaitu tercerabutnya karakter asli dari masyarakat, sehingga fenomena anomali yang sifatnya ironis paradoksal menjadi fenomena keseharian,” kata Mohammad Nuh.
“Betapa tidak? Penegak hukum yang mestinya harus menegakkan hukum, ternyata harus dihukum; para pendidik yang seharusnya mendidik, malah harus dididik; para pejabat yang seharusnya melayani masyarakat, malah minta dilayani; ini sebagain dari fenomena sirkus, dan ini semua bersumber dari karakter,” lanjut Mohammad Nuh.
Karena itu, tegas Mohammad Nuh, kita yakin dan menyadari tentang mendesaknya pendidikan karakter sebagai bagian dari upaya membangun karakter bangsa; karakter yang dijiwai nilai-nilai luhur bangsa, dan nilai-nilai kemulyaan universal.
Terhadap tema tersebut, Presiden Susilo Bambang Yudoyono telah merencanakan sekaligus memberikan grand design tentang program pembangunan karakter sebagai program nasional. Ini akan disampaikan pada puncak acara Hardiknas di Istana Negara, dan akan dilakukan serentak oleh beberapa kementerian dan lembaga negara.
Pendidikan karakter amat penting, semua komponen bangsa menginginkan lahirnya manusia Indonesia yang berakhlak mulia, berbudi pekerti, dan berperilaku baik, serta memiliki peradaban yang unggul dan mulia.
Bangsa yang berkarakter unggul, di samping tercermin dari moral, etika dan budi pekerti yang baik, juga ditandai dengan semangat, tekad, dan energi yang kuat, dengan pikiran positif dan sikap yang optimis, serta dipenuhi rasa persaudaraan, persatuan dan kebersamaan yang tinggi
Inilah totalitas dari karakter bangsa yang kuat dan unggul, yang pada kelanjutannya bisa meningkatkan kemandirian dan daya saing bangsa, menuju Indonesia yang maju, bermartabat dan sejahtera di abad 21 ini.
Peringatan Hardiknas yang diawali dengan upacara bendera merah putih, dengan pembina upacara Menteri Pendidikan Nasional, Mohammad Nuh ini, dihadiri beberapa Menteri Pendidikan Nasional periode sebelumnya, seperti; Prof. Dr. Yahya Muhaimin, Prof. Dr. Abdul Malik Fadjar, Prof. Dr. Bambang Sudibyo, MBA, dan Prof. Wardiman Djojonegoro. Hadir juga Wakil Menteri Pendidikan Nasional, Fasli Jalal, dan para pejabat eselon 1, 2 dan 3 di masing-masing unit utama Kemdiknas seperti; Ditjen Mandikdasmen, Balitbang, Inspektorat Jenderal, Ditjen PNFI, Dikti dan Ditjen PMPTK; Para Pengurus Dharma Wanita Persatuan di lingkungan Kemdiknas, Pimpinan Organisasi Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependiidkan, para penerima penghargaan Satya Lencana Karya Satya, siswa peserta upacara yang terdiri dari siswa paket A, B, C; siswa SD, SMP, SMA dan SMK, serta para peserta lainnya.
Dalam prosesi upacara bendera itu, ada penyematan Satya Lencana Karya Satya kepada 111 pegawai di lingkungan Kemdiknas, yang mempunyai dedikasi dan loyalitas tinggi dengan masa kerja 10 hingga 30 tahun. Masing-masing kepada 37 pegawai dengan masa bakti 30 tahun, 56 pegawai dengan masa bakti 20 tahun, dan 18 pegawai dengan masa bakti 10 tahun
Seusai upacara, Mendiknas menandatangani MoU (nota kesepahaman kerja sama) dengan PT Global Mediacom, dan soft launching siaran televisi yang khusus didedikasikan untuk pendidikan keterampilan melalui saluran terbatas, bernama; TV Citra Indonesia Terampil.
Selain penandatanganan MoU, ada juga penyerahan arsip Kemdiknas kepada arsip nasional, dan penandatangan prasasti peresmian TBM@MALL (Taman Bacaan Masyarakat di Mall atau pusat perbelanjaan), serta peluncuran Web Kemdiknas berbasis layanan masyaraat.
Peringatan Hardiknas tahun ini juga diisi dengan kegiatan yang bersifat akademis maupun sosial kemasyarakata, seperti; lomba-lomba ilmiah, pemberian penghargaan, beasiswa, olahraga, festival seni, bakti sosial, ziarah ke taman makam pahlawan, dan lain sebagainya
Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan selama Hardiknas ini, diharapkan dapat memacu dan memotivasi peserta didik, para pendidik dan tenaga kependidikan maupun warga masyarakat untuk meningkatkan prestasi dan dedikasinya di bidang pendidikan.
sumber : http://mandikdasmen.depdiknas.go.id
Menurut Menteri Pendidikan Nasional Prof. Dr. Ir. H. Mohammad Nuh, DEA, tema tersebut sangat relevan dengan kondisi kekinian yang terjadi di tengah-tegah masyarakat Indonesia.“Seringkali kita jumpai fenomena sirkus, yaitu tercerabutnya karakter asli dari masyarakat, sehingga fenomena anomali yang sifatnya ironis paradoksal menjadi fenomena keseharian,” kata Mohammad Nuh.
“Betapa tidak? Penegak hukum yang mestinya harus menegakkan hukum, ternyata harus dihukum; para pendidik yang seharusnya mendidik, malah harus dididik; para pejabat yang seharusnya melayani masyarakat, malah minta dilayani; ini sebagain dari fenomena sirkus, dan ini semua bersumber dari karakter,” lanjut Mohammad Nuh.
Karena itu, tegas Mohammad Nuh, kita yakin dan menyadari tentang mendesaknya pendidikan karakter sebagai bagian dari upaya membangun karakter bangsa; karakter yang dijiwai nilai-nilai luhur bangsa, dan nilai-nilai kemulyaan universal.
Terhadap tema tersebut, Presiden Susilo Bambang Yudoyono telah merencanakan sekaligus memberikan grand design tentang program pembangunan karakter sebagai program nasional. Ini akan disampaikan pada puncak acara Hardiknas di Istana Negara, dan akan dilakukan serentak oleh beberapa kementerian dan lembaga negara.
Pendidikan karakter amat penting, semua komponen bangsa menginginkan lahirnya manusia Indonesia yang berakhlak mulia, berbudi pekerti, dan berperilaku baik, serta memiliki peradaban yang unggul dan mulia.
Bangsa yang berkarakter unggul, di samping tercermin dari moral, etika dan budi pekerti yang baik, juga ditandai dengan semangat, tekad, dan energi yang kuat, dengan pikiran positif dan sikap yang optimis, serta dipenuhi rasa persaudaraan, persatuan dan kebersamaan yang tinggi
Inilah totalitas dari karakter bangsa yang kuat dan unggul, yang pada kelanjutannya bisa meningkatkan kemandirian dan daya saing bangsa, menuju Indonesia yang maju, bermartabat dan sejahtera di abad 21 ini.
Peringatan Hardiknas yang diawali dengan upacara bendera merah putih, dengan pembina upacara Menteri Pendidikan Nasional, Mohammad Nuh ini, dihadiri beberapa Menteri Pendidikan Nasional periode sebelumnya, seperti; Prof. Dr. Yahya Muhaimin, Prof. Dr. Abdul Malik Fadjar, Prof. Dr. Bambang Sudibyo, MBA, dan Prof. Wardiman Djojonegoro. Hadir juga Wakil Menteri Pendidikan Nasional, Fasli Jalal, dan para pejabat eselon 1, 2 dan 3 di masing-masing unit utama Kemdiknas seperti; Ditjen Mandikdasmen, Balitbang, Inspektorat Jenderal, Ditjen PNFI, Dikti dan Ditjen PMPTK; Para Pengurus Dharma Wanita Persatuan di lingkungan Kemdiknas, Pimpinan Organisasi Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependiidkan, para penerima penghargaan Satya Lencana Karya Satya, siswa peserta upacara yang terdiri dari siswa paket A, B, C; siswa SD, SMP, SMA dan SMK, serta para peserta lainnya.
Dalam prosesi upacara bendera itu, ada penyematan Satya Lencana Karya Satya kepada 111 pegawai di lingkungan Kemdiknas, yang mempunyai dedikasi dan loyalitas tinggi dengan masa kerja 10 hingga 30 tahun. Masing-masing kepada 37 pegawai dengan masa bakti 30 tahun, 56 pegawai dengan masa bakti 20 tahun, dan 18 pegawai dengan masa bakti 10 tahun
Seusai upacara, Mendiknas menandatangani MoU (nota kesepahaman kerja sama) dengan PT Global Mediacom, dan soft launching siaran televisi yang khusus didedikasikan untuk pendidikan keterampilan melalui saluran terbatas, bernama; TV Citra Indonesia Terampil.
Selain penandatanganan MoU, ada juga penyerahan arsip Kemdiknas kepada arsip nasional, dan penandatangan prasasti peresmian TBM@MALL (Taman Bacaan Masyarakat di Mall atau pusat perbelanjaan), serta peluncuran Web Kemdiknas berbasis layanan masyaraat.
Peringatan Hardiknas tahun ini juga diisi dengan kegiatan yang bersifat akademis maupun sosial kemasyarakata, seperti; lomba-lomba ilmiah, pemberian penghargaan, beasiswa, olahraga, festival seni, bakti sosial, ziarah ke taman makam pahlawan, dan lain sebagainya
Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan selama Hardiknas ini, diharapkan dapat memacu dan memotivasi peserta didik, para pendidik dan tenaga kependidikan maupun warga masyarakat untuk meningkatkan prestasi dan dedikasinya di bidang pendidikan.
sumber : http://mandikdasmen.depdiknas.go.id
0 komentar:
Posting Komentar