Sistem Manajemen Pembelajaran
Sistem Manajemen Pembelajaran (SMP) adalah istilah yang merujuk pada konsep Learning Management System (LMS) yaitu sistem aplikasi perangkat lunak berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Perangkat sistem ini berguna untuk merencanakan, melaksanakan, dan menilai proses dan produk belajar siswa. Lebih dari itu, sistem ini berguna untuk meningkatkan sistem perbaikan mutu pembelajaran secara berkelanjutan.
Biasanya, sebuah sistem manajemen pembelajaran menyediakan instruktur dengan cara untuk membuat dan menyampaikan materi, memonitor partisipasi, dan menilai kinerja siswa. Sebuah sistem manajemen pembelajaran mengembangkan kemampuan siswa menggunakan fitur-fitur interaktif seperti melakukan diskusi, video conferencing, dan dialog melaui forum.
Sistem Manajemen Pembelaran (SMP) atau Learning Management System (LMS) bermanfaat untuk meningkatkan strandar proses pembelajaran dalam rangka memaksimalkan efektivitas pencapaian tujuan pembelajaran. Peningkatan penggunaan sistem ini semakin terbuka peluangnya karena adanya peningkatan jumlah siswa yang menjadi pengguna handphone yang teritegrasi pada akses internet.
Optimalisasi itu berproses melalui pengelolan materi pembelajaran, penyelenggaraan pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran secara online. SMP sangat memungkinkan dapat meningkatkan dan melengkapi aktivitas tatap muka dalam kelas, memantau aktivitas pembelajaran siswa secara online dengan cepat dan mudah.
Kelebihan sistem ini adalah membuka peluang belajar kepada siswa dengan waktu yang lebih longgar dan dapat lebih banyak, meningkatkan interaksi siswa dengan guru tanpa batas waktu, dan dapat dilakukan dari mana pun serta kapan pun sepanjang siswa dapat terintegrasi pada akses internet. SMP membuka peluang belajar yang lebih fleksibel dan lebih interaktif.
Fitur-fitur interaktif memungkinkan pendidik menggunakan sistem untuk :
1. Mengelola materi pembelajaran
2. Meningkatkan jumlah aktivitas belajar peserta didik
3. Meningkatkan aktivitas diskusi
4. Pengumpulan tugas secara online
5. Menampilkan produk belajar siswa secara online
6. Mengkompetisikan siswa dalam sinergi kelompok
7. Penyusunan bank soal
8. Pelaksanaan tes secara online
9. Tes secara online
10. Menganalisis dan mendokumentasikan hasil tes.
Pada saat ini untuk memulai menerapkan sistem semacam ini tidaklah sulit karena kemajuan teknologi saat ini telah menyediakan berbagai sistem gratis (0pen sourche). Hal yang penting perlu sekolah persiapkan adalah tersedia perangkat komputer yang dapat mengakses.
Lebih dari itu, sekolah perlu meningkatkan keterampilan guru;
1. menggunakan internet
2. menyajikan informasi atau materi sistem manajemen pembelajaran
3. menyusun materi pelajaran dan soal sebagai informasi yang akan disajikan
Sementara tingkat kesiapan siswa untuk dapat menjadi pengguna internet agar dapat mengunakan sistem ini bukan masalah. Pada umumnya siswa siap menjadi pengguna. Hal ini dapat dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan mutu hasil belajar karena motivasi dan minat siswa menggunakan teknologi informasi dan komunikasi sangat tinggi.
Peluang untuk meningkatkan kerja sama antar sekolah juga terbuka lebar. Hal ini berkaitan dengan kemampuan mengelola pembelajaran berbasis TIK telah berkembang melalui pertumbuhan insiatif banyak pendidik di sekolah rintisa bertaraf internasional, seperti di SMA Muhammadiyah 1 Gresik dan SMAN 1 Tarakan. Popularitas penggunaan Moodle dapat mendorong peningkatan aplikasi sistem ini.
Model pengelolaan sistem manajemen pembelajaran tentu saja perlu terus dikembangkan agar para pendidik Indonesia dapat mengelola sistem pembelajar yang setara dengan pendidik di berbagai negara maju.
Salah satu model sistem manajemen pembelajaran selengkapnya dapat dipelajari lebih lanjut silakan kunjungi web berikut: http://www.joomlalms.com/features/ (Dr. Rahmat)
Biasanya, sebuah sistem manajemen pembelajaran menyediakan instruktur dengan cara untuk membuat dan menyampaikan materi, memonitor partisipasi, dan menilai kinerja siswa. Sebuah sistem manajemen pembelajaran mengembangkan kemampuan siswa menggunakan fitur-fitur interaktif seperti melakukan diskusi, video conferencing, dan dialog melaui forum.
Sistem Manajemen Pembelaran (SMP) atau Learning Management System (LMS) bermanfaat untuk meningkatkan strandar proses pembelajaran dalam rangka memaksimalkan efektivitas pencapaian tujuan pembelajaran. Peningkatan penggunaan sistem ini semakin terbuka peluangnya karena adanya peningkatan jumlah siswa yang menjadi pengguna handphone yang teritegrasi pada akses internet.
Optimalisasi itu berproses melalui pengelolan materi pembelajaran, penyelenggaraan pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran secara online. SMP sangat memungkinkan dapat meningkatkan dan melengkapi aktivitas tatap muka dalam kelas, memantau aktivitas pembelajaran siswa secara online dengan cepat dan mudah.
Kelebihan sistem ini adalah membuka peluang belajar kepada siswa dengan waktu yang lebih longgar dan dapat lebih banyak, meningkatkan interaksi siswa dengan guru tanpa batas waktu, dan dapat dilakukan dari mana pun serta kapan pun sepanjang siswa dapat terintegrasi pada akses internet. SMP membuka peluang belajar yang lebih fleksibel dan lebih interaktif.
Fitur-fitur interaktif memungkinkan pendidik menggunakan sistem untuk :
1. Mengelola materi pembelajaran
2. Meningkatkan jumlah aktivitas belajar peserta didik
3. Meningkatkan aktivitas diskusi
4. Pengumpulan tugas secara online
5. Menampilkan produk belajar siswa secara online
6. Mengkompetisikan siswa dalam sinergi kelompok
7. Penyusunan bank soal
8. Pelaksanaan tes secara online
9. Tes secara online
10. Menganalisis dan mendokumentasikan hasil tes.
Pada saat ini untuk memulai menerapkan sistem semacam ini tidaklah sulit karena kemajuan teknologi saat ini telah menyediakan berbagai sistem gratis (0pen sourche). Hal yang penting perlu sekolah persiapkan adalah tersedia perangkat komputer yang dapat mengakses.
Lebih dari itu, sekolah perlu meningkatkan keterampilan guru;
1. menggunakan internet
2. menyajikan informasi atau materi sistem manajemen pembelajaran
3. menyusun materi pelajaran dan soal sebagai informasi yang akan disajikan
Sementara tingkat kesiapan siswa untuk dapat menjadi pengguna internet agar dapat mengunakan sistem ini bukan masalah. Pada umumnya siswa siap menjadi pengguna. Hal ini dapat dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan mutu hasil belajar karena motivasi dan minat siswa menggunakan teknologi informasi dan komunikasi sangat tinggi.
Peluang untuk meningkatkan kerja sama antar sekolah juga terbuka lebar. Hal ini berkaitan dengan kemampuan mengelola pembelajaran berbasis TIK telah berkembang melalui pertumbuhan insiatif banyak pendidik di sekolah rintisa bertaraf internasional, seperti di SMA Muhammadiyah 1 Gresik dan SMAN 1 Tarakan. Popularitas penggunaan Moodle dapat mendorong peningkatan aplikasi sistem ini.
Model pengelolaan sistem manajemen pembelajaran tentu saja perlu terus dikembangkan agar para pendidik Indonesia dapat mengelola sistem pembelajar yang setara dengan pendidik di berbagai negara maju.
Salah satu model sistem manajemen pembelajaran selengkapnya dapat dipelajari lebih lanjut silakan kunjungi web berikut: http://www.joomlalms.com/features/ (Dr. Rahmat)
0 komentar:
Posting Komentar