Merapi Meletus
Sumber : Kompas.com
Senin, 1 November 2010 | 10:48 WIB
BOYOLALI, KOMPAS.com — Abu vulkanik letusan Gunung Merapi yang kembali terjadi pada Senin (1/11/2010) sekitar pukul 10.00 WIB mengarah ke timur. Sementara awan panas menuruni lereng selatan ke arah Kali Gendol.
Demikian dikatakan Kepala Badan Geologi Sukhyar di Yogyakarta, dilansir Antara. Ia mengatakan, kondisi angin saat letusan Merapi tersebut berlangsung adalah mengarah ke timur sehingga daerah yang dimungkinkan terkena paparan abu vulkanik yaitu Klaten dan Boyolali. Sukhyar juga mengatakan bahwa material hasil letusan Gunung Merapi berupa kerikil dan debu tersebut bukan awan panas.
Awan panas sendiri yang terlihat mengawali letusan menuruni lereng dengan jarak sekitar 4 kilometer ke arah Kali Gendol. Setelah awan panas inilah terlihat letusan eksplosif setinggi sekitar 1,5 kilometer. Letusan tersebut terpantau jelas dari wilayah Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
Komandan Distrik Militer 0724 Boyolali Letnan Kolonel Soekoso Wahyudi, ketika memantau dari Selo, mengatakan, letusan kali ini lebih besar dibanding Minggu (31/10/2010) sore lalu. Saat terdengar letusan, sempat terjadi kepanikan di tempat pengungsian Samiran, Boyolali. Kendaraan yang mengevakuasi warga di sekitar lereng Merapi mulai menuju ke bawah.
Terjadi dua letusan pagi ini yang berjarak antara 5-10 menit yang kuat dan berlangsung lama. Awan panas berwarna hitam tampak membubung tinggi saat letusan terjadi dan masih terlihat gumpalannya menyelimuti lereng Merapi sampai 30 menit setelah letusan.
Demikian dikatakan Kepala Badan Geologi Sukhyar di Yogyakarta, dilansir Antara. Ia mengatakan, kondisi angin saat letusan Merapi tersebut berlangsung adalah mengarah ke timur sehingga daerah yang dimungkinkan terkena paparan abu vulkanik yaitu Klaten dan Boyolali. Sukhyar juga mengatakan bahwa material hasil letusan Gunung Merapi berupa kerikil dan debu tersebut bukan awan panas.
Awan panas sendiri yang terlihat mengawali letusan menuruni lereng dengan jarak sekitar 4 kilometer ke arah Kali Gendol. Setelah awan panas inilah terlihat letusan eksplosif setinggi sekitar 1,5 kilometer. Letusan tersebut terpantau jelas dari wilayah Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
Komandan Distrik Militer 0724 Boyolali Letnan Kolonel Soekoso Wahyudi, ketika memantau dari Selo, mengatakan, letusan kali ini lebih besar dibanding Minggu (31/10/2010) sore lalu. Saat terdengar letusan, sempat terjadi kepanikan di tempat pengungsian Samiran, Boyolali. Kendaraan yang mengevakuasi warga di sekitar lereng Merapi mulai menuju ke bawah.
Terjadi dua letusan pagi ini yang berjarak antara 5-10 menit yang kuat dan berlangsung lama. Awan panas berwarna hitam tampak membubung tinggi saat letusan terjadi dan masih terlihat gumpalannya menyelimuti lereng Merapi sampai 30 menit setelah letusan.
0 komentar:
Posting Komentar